Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:04 WIB | Jumat, 25 September 2015

Warga Hungaria Curigai Motif Pengungsi Suriah

Migran dan pengungsi mengantre untuk mendaftar di kamp setelah melintasi perbatasan Makedonia-Yunani dekat Gevgelija (Foto: AFP)

SZEGED, SATUHARAPAN.COM – Ratusan ribu pengungsi asal Suriah telah berada di Hungaria. Mereka pergi dari tanah kelahiran mereka karena berbagai macam alasan. Terutama terkait dengan keamanan. Namun, ada pula yang mengungsi dengan alasan lain. Inilah yang membuat warga Hungaria khawatir apa motif dibalik kepergian mereka dari Suriah.

"Jelas itu banyak yang kami tidak tahu tentang mereka, misalnya bagaimana mereka sampai di sini dalam perjalanan yang panjang itu dan dari mana mereka uangnya," kata Laszlo Balogh, seorang guru di kota Szeged.

Kota Szeged hanya berjarak sekitar 20 km dari Roszke, kota perbatasan Hungaria dengan Serbia yang digunakan para imigran untuk masuk ke Hungaria. Rencananya, dari Hungaria mereka akan melanjutkan perjalanan menuju negara-negara Eropa Barat seperti Austria, Jerman dan Belanda.

"Ketidaktahuan ini yang menimbulkan banyak tanda tanya, apakah benar mereka imigran, apakah mereka benar-benar pengungsi, mengungsi dari perang atau hanya ingin cari pekerjaan yang mungkin lebih baik daripada yang didapatkan di kawasan itu," tambah Balogh, guru seni rupa untuk anak-anak setingkat SD dan SMP, dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir pada Rabu (23/09).

 Selama ini pemerintah Hungaria telah bersikap tegas terhadap kedatangan para pengungsi. Bahkan, pihak berwenang telah memasang pagar kawat berduri sepanjang 175 km di perbatasan dengan Serbia sehingga memotong jalur utama darat yang selama ini digunakan oleh para pengungsi.

"Terus-terang banyak kalangan tidak setuju. Itu jelas. Banyak sekali yayasan yang mendirikan tenda-tenda di mana mereka membagikan baju, makanan, air," ungkap Laszlo Balogh yang fasih berbahasa Indonesia.

Ditambahkannya, penduduk Hungaria di dekat perbatasan juga tidak keberatan jika para pendatang mengambil air atau memetik buah dari pohon mereka.

"Karena mereka juga melihat ibu-ibu jalan dengan anaknya yang masih kecil atau ada yang sudah tua dan harus dibawa."

Namun, di sisi lain mereka khawatir ada penyusup lain yang memiliki motif berbeda dengan pengungsi yaitu terorisme.

"Memang ada ketakutan apakah dari warga imigran yang begitu banyak, apakah di antara mereka ada atau tidak orang-orang yang mungkin punya tujuan yang lain daripada imigran yang lainnya."

Kekhawatiran di masyarakat Hungaria terkait kehadiran ratusan ribu imigran tahun ini juga muncul di sejumlah negara lain di Eropa bagian timur, termasuk di Republik Ceko dan Rumania yang sudah menolak penetapan kuota wajib relokasi imigran. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home