Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 23:22 WIB | Jumat, 25 September 2015

Jerman Duga 30 Persen Migran Bukan Orang Suriah

Mereka mengaku sebagai orang Suriah. Pasar paspor palsu Suriah muncul di Turki.
Para migran yang melarikan diri dari perang di Suriah mencoba melewati perbatasan Turki menuju Uni Eropa melalui jalan darat. Diduga sebagian dari mereka bukan dari Suriah, namun mengaku sebagai orang Suriah. (Foto: dari Hurriyet Daily News)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM -  Jerman memperkirakan sekitar 30 persen migran masuk dan mengaku sebagai warga Suriah yang dilanda perang sebenarnya berasal ari negara Lain. Demikian dikatakan seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, hari Jumat (25/9).

"Perkiraan ini berdasarkan pengamatan oleh pejabat di lapangan, terutama polisi federal, Kantor Migrasi dan Pengungsi dan (lembaga perlindungan perbatasan Uni Eropa) Frontex," katanya.

Juru bicara itu menekankan terkait data tidak resmi pada statistik Jerman tentang para pencari suaka yang diyakini berbeda kebangsaan mereka.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, kemudian mengatakan bahwa "kita menemukan paspor palsu Suriah, dan ada tanda-tanda orang yang mengaku dari Suriah yang tidak bisa berbicara bahasa Arab."

Jerman adalah tujuan utama di antara negara Eropa bagi orang-orang yang melarikan diri dari penderitaan dan perang. Arus besar migran itu adalah yangterbesar  di Eropa sejak Perang Dunia II dan diperkirakan antara 800.000 dan satu juta pendatang pada tahun ini.

Jumlah orang yang mengaku sebagai orang Suriah di antara orang yang mau masuk ke Jerman melonjak.  Para migran itu secara teknis harus mengajukan diri dengan status pengungsi di negara Uni Eropa yang pertama mereka datangi dalam perjalanan mereka ke Jerman.

Sebuah pasar paspor palsu Suriah disebutkan telah bermunculan, terutama di Turki, untuk membantu migran dan pengungsi memasuki Uni Eropa, kata kepala Frontex, Fabrice Leggeri, awal bulan ini. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home