Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 17:31 WIB | Jumat, 13 Februari 2015

Wayang Jurnalis Gelar “Petruk Nagih Janji”

Wayang Jurnalis menggelar lakon Petruk Nagih Janji di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall Lantai 8, 15 Februari pukul 15.00. (Foto: indonesiakaya.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jurnalis dari berbagai media yang bergabung dalam Wayang Jurnalis, menggelar lakon Petruk Nagih Janji, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Shopping Town, West Mall Lantai 8, pada 15 Februari, pukul 15:00.

Petruk Nagih Janji bercerita seputar perjalanan salah satu punakawan, Petruk. Nasionalisme Petruk terketuk untuk melakukan bela negara. Ketika terjadi pemberontakan Prabu Pergola Manik (lakon Gareng Jadi Raja), Petruk dengan gagah berani maju ke medan laga.

Petruk berhasil memadamkan pemberontakan. Dia berhak atas seorang putri Prabu Kresna yang bernama Prantawati sebagai hadiah. Namun, karena putri tersebut masih belum dewasa, Petruk diminta bersabar menunggu.

Setelah menunggu sekian lama, hadiah yang dijanjikan tak kunjung diterima. Prabu Kresna ternyata lupa akan jasa-jasanya. Petruk pun lalu menagih janji untuk mendapatkan hak yang pernah dijanjikan Prabu Kresna.

Dengan bekal menegakkan kebenaran, ia berubah menjadi ksatria tampan bernama Bambang Suksma Nglembara. Dengan berani ia menyusup ke Taman Dwarawati sebagai “Pencuri Cinta” sebagai “tandingan” mempelai pria dari Kerajaan Astina, Lesmana Mandrakumara,  yang akan menikah dengan tunangannya.

Akhirnya tercapai apa yang diinginkan, Petruk bersanding dengan Prantawati. Namun, di balik semua itu, ia hanya ingin mengingatkan bahwa janji seorang pemimpin harus ditepati. Agar bisa menjaga kewibawaan dan martabat seseorang tidak boleh ingkar janji.

Pertunjukan itu diharapkan menjadi sebuah karya seni yang mempunyai pakem sendiri yang mengembangkan falsafah dan cerita wayang sebagai suatu yang adiluhung, namun dalam kemasan yang cerdas, popular, dan komunikatif.

Menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar baik dalam dialog, tembang maupun narasi, lakuan dalam gerak tetap menggunakan bentuk-bentuk dalam tari tradisi/etnik yang disederhanakan.

Wayang Jurnalis terdiri atas jurnalis pencinta kesenian wayang dari berbagai media, mulai dari reporter, hingga yang punya jabatan redaktur pelaksana dan pemimpin redaksi. Sebelum pementasan Petruk Nagih Janji, Wayang Jurnalis mementaskan Wahyu Cakraningrat pada 2 Oktober 2014, di tempat yang sama, bekerja sama dengan Wayang Orang Bharata. (indonesiakaya.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home