Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 17:53 WIB | Jumat, 08 Agustus 2014

WCC: Doa bagi Perdamaian dan Reunifikasi Semenanjung Korea

Rev Olav Fykse Tveit, teolog Lutheran dari Norwegia, Sekjen WCC. (Foto:Oikoumene.org)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) mengundang gereja-gereja anggotanya untuk berdoa bagi perdamaian dan penyatuan kembali Semenanjung Korea pada Minggu (10/8).

Setiap tahun, orang-orang Kristen diundang untuk bergabung dalam doa bagi perdamaian dan penyatuan kembali Semenanjung Korea. Acara yang disusun oleh Dewan Nasional Gereja-Gereja di Korea dan Federasi Kristen Korea umumnya dilakukan pada hari Minggu sebelum tanggal 15 Agustus. Tahun ini, acara doa ini jatuh pada 10 Agustus.

Tanggal 15 Agustus 1945 dirayakan sebagai Hari Pembebasan oleh Korea Utara maupun Korea Selatan. Pada tahun tersebut, Korea merdeka dari penindasan kolonialisme Jepang. Ironisnya, Semenanjung Korea terbagi menjadi dua negara pada hari yang sama.

“Kesatuan gereja-gereja Kristen direpresentasikan dalam kegiatan doa yang diadakan WCC dengan gereja-gereja Korea. Saya percaya bahwa kegiatan ini akan menjadi tanda solidaritas dan spiritualitas yang kuat bagi orang-orang, terutama bagi orang Kristen di Korea Selatan dan Korea Utara,” kata Rev Olav Fykse Tveit, Sekjen WCC.

Tveit menambahkan, kegiatan doa itu membawa semangat “ziarah perdamaian dan keadilan” – konsep kunci dari sidang WCC ke-10 di Busan, Korea Selatan. Konsep itu diambil dari pernyataan resmi tentang perdamaian dan penyatuan kembali Semenanjung Korea, sebagai suatu janji untuk menemani orang-orang dari Korea Selatan dan Korea Utara dalam perjuangan mereka untuk keadilan, perdamaian, dan kehidupan.

Dalam undangan WCC, gereja-gereja didorong untuk menerjemahkan doa itu ke dalam bahasa nasional mereka serta membagikan doa kepada jemaat mereka. (oikoumene.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home