Loading...
RELIGI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 15:57 WIB | Jumat, 29 Agustus 2014

WCC Gelar Kongres Misi Menghormati Pekerja Misi dan Gereja

Dari kiri ke kanan: Uskup Agung Emeritus Anders Wejryd, Dr Geoff Tunnicliffe, dan Fr Miguel Ángel Ayuso Guixot di Kongres Mission Respect di Berlin, Jerman. (Foto: oikoumene.org)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari 250 orang pekerja misi dan pemimpin gereja dari seluruh dunia berkumpul di Berlin, Jerman pada 27-28 Agustus 2014, untuk mengikuti kongres Mission Respect (Misi Menghormati) yang mengulas dokumen pada tahun 2011 dengan tajuk "Saksi Kristen dalam Dunia Multi-Agama – Rekomendasi yang harus Dilakukan".

Kongres tersebut membahas tentang misi dan penginjilan dapat dilakukan dengan cara bertanggung jawab dan menunjukkan rasa saling menghargai terhadap kepercayaan dan kebudayaan orang lain.

Dokumen yang dibahas adalah pernyataan penting mengenai pelaksanaan kesaksian iman Kristen yang dirilis pada 28 Juni 2011 lalu oleh Dewan Gereja Dunia (WCC), Dewan Kepausan untuk Dialog Antar-agama dari Gereja Katolik Roma, dan Aliansi Penginjilan Dunia (WEA) setelah lima tahun bekerja.

Dengan memberikan pengetahuan tentang tekanan antaragama dan perbedaan keyakinan, dokumen tersebut lebih ditujukan untuk memperlengkapi gereja, organisasi ekumenis, dan lembaga misi, daripada dianggap sebagai kebijakan atau pernyataan secara teologis.

Kongres Mission Respect disponsori Dewan Gereja Kristen Jerman (ACK), yang Gereja Katolik juga termasuk di dalamnya bersama-sama beberapa Gereja Protestan Jerman lainnya dan Aliansi Penginjil Jerman serta tiga agama besar lainnya, yaitu Katolik, Protestan, dan organisasi misi dari asosiasi penginjil.

Tujuan dari dokumen "Saksi Kristen dalam Dunia Multi-Agama – Rekomendasi yang harus Dilakukan" adalah untuk "mendorong gereja-gereja, dewan gereja, dan lembaga misi, untuk merefleksikan pelayanan mereka saat ini, dan menggunakan rekomendasi yang ada di dalam dokumen tersebut untuk segera dilakukan, karena ini merupakan cara yang tepat sebagai panduan bagi para saksi Kristus dan misionaris di antara orang-orang yang memiliki keyakinan yang berbeda dan di antara orang-orang yang tidak meyakini suatu agama apa pun,” kata Pdt Christoph Anders, Direktur Asosiasi Gereja Protestan dan Misi (EMW) saat membuka kongres tersebut.

“Kami berharap orang Kristen di seluruh dunia akan mempelajari dokumen ini dengan benar dan mereka dapat melakukannya ketika memberikan kesaksian iman terhadap Kristus, baik dalam perkataan dan perbuatan.”

“Dokumen tersebut mengajak kita untuk saling menghormati dan bersolidaritas,” kata Uskup Agung Emeritus Anders Wejryd, Presiden WCC Eropa dalam sambutannya di awal kongres. “Orang-orang Kristen dipanggil untuk berkomitmen dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan saling menghargai, mempromosikan keadilan, kedamaian, dan kebaikan bersama. Kerja sama yang dijalin antaragama merupakan dimensi yang penting dalam komitmen tersebut.”

Wejryd menambahkan, “Pertemuan hari ini di Berlin merupakan sebuah masukan dari dokumen tersebut. Saya bersyukur menjadi bagian dalam kongres tersebut dan berterima kasih kepada penyelenggara acara yang mengumpulkan kita di sini untuk saling berbagi dan mendengarkan satu sama lain.”

Fr Miguel Agel Ayuso Guixot, Sekretaris Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama menambahkan, “Dokumen tersebut sangat penting, tetapi yang lebih penting adalah kita harus datang, bersaksi dan membahas hal ini. Saya tidak sabar menunggu diskusi antara gereja dan keyakinan yang berbeda.”

“Kita harus membangun jembatan yang baru. Tapi harus ingat, membangun jembatan tersebut pada satu waktu,” kata Dr Geoff Tunnicliffe, Sekretaris Umum WEA. “Kita semua bertanggung jawab untuk pulang dan membangun jembatan tersebut. Marilah kita berbicara, bertemu dan diskusi, tapi yang penting adalah kita harus mendengar dan mau didengar ketika kritik tersebut tidak dibenarkan.” (oikoumene.org)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home