Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:04 WIB | Sabtu, 16 Mei 2020

WHO: Ratusan Obat COVID-19 Sedang dalam Uji Klinis, Belum Ada yang Disetujui

Pembuat obat, pemerintah dan universitas telah melakukan uji coba pada perawatan potensial untuk COVID-19 di seluruh dunia. (Foto: swissinfo.ch)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (15/5) mengatakan saat ini terdapat sejumlah obat atau pengobatan untuk COVID-19 yang sedang dalam uji klinis, namun dari jumlah tersebut belum ada satu pun yang disetujui.

"Ada ratusan uji klinis yang sedang berlangsung, dan alasan (kenapa) kami perlu menunggu hasil penelitian ini adalah karena mereka mengevaluasi bagaimana pengobatan ini, bagaimana obat ini bekerja, dalam mencegah infeksi, mencegah seseorang menderita penyakit lebih parah, mencegah kematian, dan seberapa aman obat-obat itu, apakah memiliki efek samping," kata Maria Van Kerkhove, Kepala Teknis untuk Program Kedaruratan Kesehatan WHO, pada Jumat (15/5) dalam konferensi pers di Jenewa.

"Saat ini, WHO meluncurkan Solidarity Trial yang merupakan uji klinis yang berfokus pada beberapa obat, beberapa terapi, untuk melihat apakah obat dan terapi itu aman dan efektif untuk COVID-19. Ada lebih dari 2.500 pasien yang terdaftar dalam uji klinis di banyak tempat tersebut," katanya.

"Dan itu akan butuh waktu sebelum kami mendapatkan jawaban lengkap tentang obat mana yang manjur, tetapi saat ini kami belum memiliki obat yang disetujui untuk COVID-19," katanya.

Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, menekankan pentingnya proses yang tepat untuk memastikan keamanan.

"Dan ada proses yang benar-benar teruji dengan baik dalam melakukan hal ini, jadi sangat penting bagi kami untuk mendorong inovasi, kami mendorong orang-orang untuk mencari solusi, namun ketika akhirnya solusi tersebut berpotensi untuk tersedia, kami perlu menempatkannya melalui proses yang tepat demi kepentingan keselamatan, demi kepentingan kemanjuran, dan demi memastikan hal yang utama bahwa ini tidak membahayakan," katanya. (Xinhua/Ant)

 

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home