Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:33 WIB | Rabu, 18 Mei 2016

WHO Serukan Pertemuan Darurat Terkait Wabah Demam Kuning

Saleh Mohammed Hamid, menerima pengobatan untuk gejala demam kuning di rumah sakit El Geneina di Darfur Barat pada November 2012 (Foto: : .unocha.org/Albert González Farran, UNAMID)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), akan menggelar pertemuan darurat pada Kamis (18/5) untuk membahas wabah demam kuning yang melanda Angola, dengan kemungkinan penyebaran yang lebih luas jika vaksinasi tidak ditingkatkan.

Pertemuan serupa, yang digelar badan PBB tersebut sering dilakukan sebelum pernyataan darurat kesehatan internasional, seperti yang terjadi saat wabah Ebola di Afrika Barat, dan lonjakan gangguan neurologis yang terkait dengan penyebaran virus zika di benua Amerika.

Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, kepada AFP bahwa pertemuan itu direncanakan untuk digelar guna menggarisbawahi parahnya wabah demam kuning dan untuk menegaskan kembali perlunya vaksinasi massal terhadap penyakit tersebut.

Demam kuning  atau Yellow Jack, menurut wikipedia adalah sebuah penyakit hemorrhagik virus akut , virus demam kuning ini ditularkan melalui gigitan nyamuk betina (nyamuk demam kuning, Aedes aegypti, dan spesies lain) dan ditemukan di kawasan tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, namun tidak di Asia. Gejala penyakit ini berupa  demam, mual dan nyeri, dan akan menghilang setelah beberapa hari. Pada beberapa pasien, fase beracunnya terjadi setelah itu, dan kerusakan hati dengan jaundis (penguningan kulit yang memberi nama penyakit ini) dapat terjadi dan mengakibatkan kematian.  WHO memperkirakan bahwa demam kuning mengakibatkan 200.000 korban sakit dan 30.000 kematian setiap tahunnya di daerah berpenduduk tanpa vaksin, sekitar 90 persen  infeksi terjadi di Afrika. Vaksin teraman dan efektif melawan demam kuning sudah ada sejak pertengahan abad ke-20 dan beberapa negara mensyaratkan vaksinasi untuk wisatawan.

Pada 12 Mei 2016, Angola melaporkan 2.267 dugaan kasus demam kuning dan 293 kematian dalam wabah yang dimulai pada Desember dan sebagian besar terpusat di ibu kota Luanda.

Republik Demokratik Kongo, telah mencatat 44 dugaan kasus, dari wabah lokal dan dari pasien yang membawa virus itu dari negara tetangga Angola.

Sebelas orang teruji positif menderita demam kuning di Tiongkok setelah kembali dari Angola, menyoroti risiko penyebaran secara internasional melalui wisatawan yang tidak diimunisasi, “ kata WHO. Beberapa kasus juga dilaporkan di Uganda.(AFP/Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home