Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 06:18 WIB | Senin, 20 Juli 2015

WNI Cerita Banyak Non-Muslim Korsel Kagum Salat Id

Ilustrasi salah satu masjid di Korsel yang bernama Masjid Hannam Dong. (Foto: beautifulmosque.com).

SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Saat Salat Idul Fitri 1436 Hijriyah dilakukan di sebuah lapangan terbuka di Seoul, Korea Selatan (Korsel), ternyata mengundang kekaguman banyak warga Korsel terutama non-muslim yang kagum.

“Hal yang sangat mencolok dan menjadi perhatian adalah ketika sholat dilakukan di lapangan terbuka. Tak jarang warga non-Muslim Korsel yang sedang berlalu lalang melewati arena lapangan yang digunakan untuk shalat, terkagum melihat jumlah jamaah salat Id yang begitu banyak,” kata  Muhammad Roghib Ar-Romadhoni, tim Dakwah Al-Bahjah Korsel, dan mahasiswa di Yeungnam University, Korsel, seperti dikutip nu.or.id, Minggu (19/7).

Roghib menjelaskan masyarakat non Muslim Korsel  antusias  memperhatikan dengan saksama ribuan jamaah yang sedang mendengarkan khotbah salat Idul Fitri dan melaksanakan salat  secara khusyuk. “Orang Korsel heran karena bagi mereka hanya sebuah konser musik yang mampu mengundang masa sebanyak itu berkumpul di sebuah lapangan terbuka. Kekaguman ini mudah-mudahan menjadi magnet penarik bagi warga non-Muslim Korsel untuk mengenal Islam lebih dalam,” Roghib menambahkan.

Roghib menjelaskan bahwa Idul Fitri belum menjadi hari libur nasional di Korsel karena jumlah Muslim yang masih minoritas.

“Hari raya Idul Fitri 1436 H yang jatuh di hari kerja membuat para WNI Muslim harus meminta izin berlibur. Surat Izin libur untuk merayakan hari raya Idul Fitri difasilitasi oleh Kedutan Besar Republik Indonesia melalui surat edaran yang ditujukan kepada perusahaan tempat bekerja atau kampus tempat belajar,” Roghib menjelaskan.

Idul Fitri Tetap Tak Dapat Dilepaskan Ketupat dan Opor

Warga perantauan Indonesia di seluruh penjuru dunia, menurut Roghib, tidak dapat dipungkiri lagi selalu merindukan ketupat dan opor sebagai hidangan wajib Idul Fitri atau Lebaran.

“Mereka juga berusaha menghidangkan makanan khas Indonesia saat lebaran seperti opor dan ketupat,” kata Roghib.

“Hal lain yang melengkapi Idul Fitri 1436 H bagi WNI di Korsel adalah silaturahim dan ramah tamah dengan saudara–saudara Muslim lainnya. Sebagai sesama perantau yang jauh dari keluarga, berkumpul dengan rekan seperjuangan menjadi obat rindu akan kampung halaman dan keluarga tercinta di rumah. Oleh karena itu, pasca sholat 'Ied, mushola–mushola yang didirikan oleh orang Indonesia mengadaakan acara silaturahim lengkap dengan segala hidangan khas Idul Fitri di Indonesia, seperti ketupat, lontong, opor, rendang dan lain-lain,” dia menambahkan.

Baca Juga

(nu.or.id)

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home