Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 15:01 WIB | Sabtu, 07 November 2015

Xi Jin Ping Bersikukuh Laut Tiongkok Selatan Milik Sah Negaranya

Presiden Tiongkok, Xi Jin Ping (Foto: AFP)

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Xi Jinping pada Sabtu (07/11) menegaskan kembali klaim negaranya atas Laut Tiongkok Selatan tapi berjanji dia tidak akan “menganiaya” negara tetangganya yang lebih lemah.

Pernyataan Xi sejalan dengan klaim yang berulang kali disuarakan Tiongkok tapi disampaikan karena keteguhan Beijing di jalur pelayaran strategis tersebut menimbulkan kekhawatiran akan meletusnya konflik di masa depan.

“Saya menegaskan: Pulau-pulau di Laut Tiongkok Selatan sudah ada di wilayah Tiongkok sejak dahulu kala,” kata Xi dalam pidatonya saat berkunjung ke Singapura.

“Mempertahankan kedaulatan serta hak dan kepentingan maritim yang sah adalah tugas pemerintah Tiongkok.”

Tiongkok sudah lama mengklaim seluruh wilayah Laut Tiongkok Selatan secara verbal tapi beberapa tahun belakangan pihaknya berusaha memperkuat klaim tersebut.

Tiongkok saat ini melakukan reklamasi lahan untuk memperluas daerah laut yang sebelumnya tidak terlalu besar menjadi ke seluruh pulau dan semakin menegaskan klaimnya.

Negara tetangga Tiongkok mengatakan tindakan tersebut melanggar kode regional di antara para rival yang tidak ingin mengambil tindakan yang bisa merusak status quo.

Xi mengatakan beberapa pulau “Tiongkok” saat ini “diduduki” oleh negara-negara lain tapi berjanji bahwa niat Tiongkok bersifat damai.

“Kami di Tiongkok meyakini… bahwa mereka yang kuat dan miskin tidak boleh menganiaya mereka yang lemah dan miskin,” katanya.

Dia menambahkan bahwa “Tiongkok akan terus mencari jalan keluar terhadap perselisihan itu melalui negosiasi dan konsultasi.”

“Amerika Serikat memperingatkan bahwa tindakan Tiongkok bisa mengancam kebebasan navigasi di jalur pelayaran yang sangat penting bagi perdagangan dunia itu.

Pada 27 Oktober lalu, Angkatan Laut Amerika Serikat mengirimkan sebuah kapal penghancur di dekat salah satu pulau buatan untuk menegaskan haknya bergerak bebas di wilayah itu. Namun, tindakan tersebut menyulut keberangan Menteri Luar Negeri Tiongkok.(AFP/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home