Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 08:31 WIB | Jumat, 03 Februari 2017

Yaman Desak Trump Cabut Larangan Berkunjung ke AS

Para pengunjuk rasa berkumpul di Bandara Internasional JFK dan menentang putusan eksekutif Donald Trump pada 28 Januari 2017 di New York. Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menangguhkan kedatangan pengungsi dan menolak wisatawan dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman. (Foto: AFP)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi, hari Kamis (2/2), mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Donald Trump untuk mencabut larangan perjalanan bagi warga negara Yaman dengan dalih mereka merupakan korban terorisme. 

Hadi melontarkan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan duta besar AS untuk Yaman Matthew Tueller, yang berdomisili di Riyadh, mengingat konflik di negara tersebut. 

Pemerintah Hadi didukung oleh Washington dalam perang melawan pemberontak Huthi yang disokong Iran. 

Larangan berkunjung bagi warga dari tujuh negara muslim termasuk Yaman harus dicabut bagi mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda, warga negara Yaman yang memiliki kepentingan bisnis atau hubungan keluarga dan mahasiswa di AS, ujar Hadi. 

“Yaman menderita seperti negara-negara lain akibat terorisme dan melakukan berbagai upaya guna menghadapi dan memberantas terorisme,” ujar Hadi. 

Pada Senin, pemerintah Yaman memperingatkan bahwa dekret Trump yang melarang masuk warga dari tujuh negara muslim dengan dalih melindungi warga AS dari ancaman terorisme hanya akan memperkuat ekstremisme global. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home