Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 21:26 WIB | Kamis, 04 Februari 2021

"Zayed Award 2021" Diberikan pada Sekjen PBB dan Aktivis Perempuan Maroko

"Zayed Award 2021" Diberikan pada Sekjen PBB dan Aktivis Perempuan Maroko
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, kiri, dan aktivis perempuan Maroko-Prancis, Latifa Ibn Ziaten, kanan. Keduanya menjadi penerima “Zayed Award for Human Fraternity 2021.” (Foto: dok.AP)
"Zayed Award 2021" Diberikan pada Sekjen PBB dan Aktivis Perempuan Maroko
Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed, Paus Francis, dan Sheikh Ahmed Al-Tayyeb, imam besar Al-Azhar Mesir di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019. (Foto: dok.AP)

ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, dan aktivis perempuan Maroko-Prancis, Latifa Ibn Ziaten, keduanya diumumkan akan menerima penghargaan “Zayed Award for Human Fraternity 2021” di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Mereka akan menerima hadiah sebesar satu juta dolar AS. Penghargaan itu diberikan untuk  mengakui individu-individu yang menjadi teladan global dalam memfasilitasi hidup berdampingan secara damai.

Paus Fransiskus, Imam Besar Al-Azhar, Sheik Ahmed Al-Tayyib, hadir untuk menghormati Sekjen PBB dan aktivis Maroko-Prancis itu yang akan menerima Penghargaan Zayed dari UEA

Guterres menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB sejak 2017. Sedangkan Ibn Ziaten adalah seorang aktivis yang melawan ekstremisme agama, yang mulai berbicara setelah kematian putranya dalam serangan teroris pada tahun 2012.

Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (3/2) bahwa dia merasa "terhormat" untuk menerima penghargaan tersebut dan memuji kepemimpinan Paus dan Imam Besar Al-Azhar. Ibn Ziaten dengan rendah hati mengatakan berharap penghargaan itu akan "meningkatkan kesadaran" tentang menangani ekstremisme melalui dialog.

Acara diselenggarakan virtual dari Abu Dhabi dan tersedia melalui streaming langsung, bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional pertama PBB pada $ Januari 2021.

Tanggal tersebut dipilih untuk dilakukan tepat dua tahun setelah perjalanan bersejarah Paus Fransiskus ke Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab, pada tahun 2019. Selama kunjungan tahun itu, yang menandai kunjungan kepausan pertama ke Jazirah Arab, Paus dan Imam Besar Al-Azhar, Sheik Ahmed AlTayyeb menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.

Kedua pemimpin spiritual tersebut juga menjadi penerima pertama Zayed Award for Human Fraternity, yang dinamai berdasarkan mendiang pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Warisan kunjungan antar agama terus berlanjut di UEA dengan pembentukan organisasi pembangunan perdamaian tingkat atas, Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF), yang terdiri dari beragam pemimpin dan cendekiawan agama internasional.

Organisasi itu membuka nominasi pada bulan Oktober untuk Zayed Award for Human Fraternity tahun 2021. HCHF juga menjadi ujung tombak pembangtunan “Rumah Keluarga Abrahamik” di Abu Dhabi, sebuah kompleks antar agama yang akan terdiri dari sinagoga Yahudi, gereja Kristen, dan masjid Muslim. Saat ini sedang dibangun, dan diharapkan selesai pada tahun 2022. (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home