Loading...
RELIGI
Penulis: Ignatius Dwiana 11:58 WIB | Jumat, 20 September 2013

AMAN Merespon Konflik Sunni Syiah

Dari kiri ke kanan, Program Manager AMAN Gufron, Country Representative AMAN Indonesia Ruby Khalifah, Pengurus AMAN Imam Malik, dan Pengurus AMAN Ponorogo Athok Fuadi. (Foto Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ada banyak jalan mencapai Allah, baik itu yang dilakukan Muslim Syiah maupun Sunni. Hendaknya keduanya tidak saling menghakimi satu sama lain. Hal ini disampaikan Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia di Jalarta melalui siaran pers hari Kamis (19/9) dalam menyikapi konflik Sunni Syiah.

Eksploitasi perbedaan praktik keagamaan Muslim Syiah maupun Sunni untuk tujuan politik juga diserukan dihentikan. Sementara kuasa untuk menghakimi itu milik Allah dan manusia sebagai khalifah hendaknya memfokuskan energinya pada persoalan yang mendatangkan manfaat.

Dalam seruannya, AMAN Indonesia juga meminta ulama, intelektual, dan umat Islam peduli dan terlibat aktif dalam dialog intra agama supaya dapat saling menghormati di antara umat Islam. Konflik komunal dan sektarian di dalam agama Islam supaya diselesaikan melalui akar rumput dan berdasarkan pada prinsip madani yang ada di masyarakat daripada melihatkan pihak luar yang tidak relevan.

Selain itu AMAN Indonesia akan memperluas upayanya dalam dialog intra agama dan inter agama untuk memperkuat hubungan antara umat Islam dengan umat Islam dan dengan non-Muslim.

Siaran pers ini bagian dari rekomendasi pertemuan sejumlah aktifis Muslim terkemuka dari pelbagai negara yang diadakan di Bangkok, Thailand, pada 1 September lalu. Pertemuan ini diinisiasi AMAN Internasional.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home