Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:08 WIB | Kamis, 19 November 2015

Anggaran Kebudayaan Jepang Meningkat Berkat Christine Hakim

Christine Hakim dianugerahi bintang tanda jasa "The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Rosette" oleh Pemerintah Jepang di kediaman Kedubes Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki di Jakarta Selatan pada Rabu (18/11). (Foto: Antaranews/Ida nurcahyani)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Alokasi anggaran kebudayaan Jepang, pada tahun ini mengalami peningkatan, berkat kontribusi dari aktris senior Indonesia Christine Hakim.

"Pada tahun ini alokasi anggaran kebudayaan Jepang menjadi 500 juta dollar AS ( Rp 6,8 triliun), berkat sumbangan ide-ide beliau untuk kemajuan budaya dan seni kedua negara," kata Dubes Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki di Jakarta,Rabu (18/11).

Dubes Tanizaki menceritakan, hal tersebut berawal saat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengadakan pertemuan, dengan mengundang sejumlah tokoh budaya dan seni dari sejumlah negara di Asia Tenggara.

Hal tersebut dilaksanakan, guna mencari rumusan dan langkah yang tepat untuk mempererat hubungan Jepang dengan negara-negara di "Tounan Asia" (Asia Tenggara) melalui unsur kebudayaan.

Selanjutnya, berkat sumbangan pemikiran dan kontribusi dari Christine Hakim, akhirnya pemerintah Jepang dapat menaikkan anggaran kebudayaan mereka untuk tahun ini.

"Dari pihak Indonesia saat itu diwakili Christine Hakim, beliau juga sudah menyumbangkan ide-ide untuk kemajuan kebudayaan kedua negara," katanya menambahkan.

Dubes Jepang Berikan Penghargaan Christine Hakim

Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki memberikan penghargaan "The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Rosette" kepada aktris senior Christine Hakim.

"Saya sangat terkesan dan menghargai peran yang luar biasa dari beliau, berkat beliau hubungan kedua negara menjadi semakin erat," kata Dubes Yasuaki saat membuka kegiatan penghargaan tersebut di kediamannya di Jakarta, Rabu (18/11).

Dubes Yasuaki menjelaskan, berkat peran dan kontribusi Christine Hakim hubungan Jepang dan Indonesia semakin dekat, khususnya di bidang pertukaran budaya dan kesenian.

Peran Christine Hakim, katanya, sudah terjalin sejak tahun 1976 saat menjadi delegasi Indonesia dalam Asia Pacific Film Festival di Jepang.

Kemudian, enam tahun kemudian atau pada 1982 datang lagi ke Jepang guna memenuhi undangan Japan Foundation (JF), sebagai tamu pada JF South Asia Film Festival.

"Beliau juga pernah diundang oleh PM Shinzo Abe untuk berdiskusi tentang kebudayaan, untuk mencari cara mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara melalui kebudayaan," katanya menambahkan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Christine Hakim menilai dirinya belum pantas untuk menerima penghargaan dari Kaisar dan Pemerintah Jepang tersebut.

"Sampai sekarang saya masih merenung, apa yang sudah saya lakukan sehingga Kaisar berkenan memberikan penghargaan ini," kata Christine pada kesempatan yang sama.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home