Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:07 WIB | Sabtu, 07 Januari 2017

Anies Tak Ingin ada Penolakan Kampanye Calon Gubernur

Ilustrasi. Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) saat melakukan sosialisasi dengan warga Duri Kepa, Jakarta Barat beberapa bulan lalu. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, mengatakan jangan ada warga yang menolak salah satu calon gubernur DKI Jakarta saat berkampanye di wilayahnya.

“Jangan ada penolakan. Hormati para calon ajak berdialog. Kalau ada ketidaksetujuan, sampaikan dalam dialog," kata Anies saat bersosialisasi di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Jumat (6/1).

Anies mengatakan kampanye itu bukan hanya memberikan kesempatan kepada calon kepala daerah untuk menyampaikan rencana dan program, tetapi juga kesempatan untuk menyerap aspirasi warga.

“Aspirasi termasuk ketidaksetujuan warga,” kata dia.  

Menurut Anies, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 merupakan pesta demokrasi. Sebagai sebuah demokrasi, sehingga seharusnya saling menghormati satu sama lain.

Sebelumnya, kegiatan sosialisasi calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengalami pengadangan oleh sejumlah warga yang mengaku warga setempat.

Tiga pria yang mengatasnamakan anggota dari Forum Lenteng Agung tersebut melafalkan takbir "Allahu Akbar" dengan lantang saat Ahok meninjau Sungai Ciliwung yang berada sekitar Jalan Pepaya, RT 11/03, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Saya tidak menolak Ahok. Saya cuma mau tahu programnya," kata salah satu pria tersebut di Jakarta, Jumat.

Polsek Jagakarsa pun mengamankan dua dari tiga penghadang kampanye tersebut karena sempat memberontak.

Walaupun tidak mengakui kedatangannya untuk menolak blusukan Ahok, pria tersebut membawa atribut bendera berwarna hijau dan kuning bertuliskan Forum Lenteng Agung.

Selain kedua pria, ada dua wanita paruh baya yang mengaku warga RT 12 yang juga diamankan polisi. Mereka geram dengan perlakuan yang dinilai terlalu berlebihan dan akan melaporkan kepada pemuka agama di tempat ia tinggal.

"(Pengamanannya) gak perlu begitu dong. Saya mau laporin ke Ustadz Subhan," kata perempuan yang tidak mau disebutkan namanya tersebut. (antaranews.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home