Loading...
HAM
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:11 WIB | Kamis, 16 Juni 2016

Anne Hathaway Utusan Khusus PBB untuk Perempuan

Aktris pemenang Oscar Anne Hathaway ditunjuk sebagai utusan khusus PBB, untuk urusan perempuan (Foto: unwomen.org)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Eksekutif PBB untuk Perempuan, Phumzile Mlambo-Ngcuka, menyebut bintang Hollywood Anne Hathaway sebagai pendukung hak-hak perempuan. Pengakuan itu yang mengantar Badan PBB yang mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan itu, menunjuk aktris pemenang Oscar Anne Hathaway, sebagai utusan khusus PBB.

Phumzile Mlambo-Ngcuka mengatakan sejak lama Hathaway mendukung hak-hak perempuan dan anak perempuan. Ia akan menyoroti perempuan yang bekerja di rumah dan merawat keluarga, yang selama ini justru dianggap sebagai hambatan utama untuk mencapai kesetaraan.

“Motherhood penalty secara khusus menunjukkan ketidaksetaraan gender di tempat kerja," kata Mlambo-Ngucka, pada hari Rabu (15/6). Motherhood penalty, atau hukuman ibu; menurut Wikipedia adalah istilah yang diciptakan oleh sosiolog yang berpendapat bahwa di tempat kerja, ibu bekerja mengalami kerugian sistematis dalam hal kompetensi, yakni bagi perempuan punya anak; dan mendapat hukuman karena penilaian yang dilakukan perusahaan kepada si ibu selalu negatif. Mereka dianggap tidak berkomitmen, kurang bisa diandalkan, dan kurang berwibawa dibandingkan non-ibu, yang akibatnya terjadi kesenjangan upah antara non-ibu dan ibu, yang lebih besar dari kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. 

“Penunjukan Anne (Hathaway) itu tepat karena tahun ini UN Women didorong untuk mengembangkan pola pikir yang lebih positif, dan pengaturan di tempat kerja yang membangun dan mendukung kesetaraan bagi perempuan,” demikian diberitakan voaindonesia.com.

Ia menambahkan, sudah terlalu lama, dan sulit atau tidak mungkin, untuk membesarkan anak sebagai benar-benar sebuah tanggung jawab yang sama untuk kedua orang tua.

"Stereotip yang membuat sulit bagi ayah untuk cuti dari pekerjaan dan merawat anak, adalah model pengasuhan yang sudah usang, di mana laki-laki selalu mencari nafkah dan tidak memiliki waktu cuti untuk mengasuh anak. Akan ideal bila cuti dilaksanakan dengan pemahaman bahwa perusahaan memahami pria dan wanita dalam keluarga dapat berbagi tanggung jawab bersama, suatu implementasi kebijakan yang akan membawa perubahan terukur, yakni dengan layanan penitipan anak yang terjangkau dan berbagi cuti orangtua, di tingkat perusahaan dan pemerintahan,” kata Mlambo-Ngcuka, seperti dikutip dari unwomen.org.

“Kami membutuhkan penasihat yang memiliki kecerdasan dan semangat untuk mengatasi masalah yang kompleks ini. Ketika bertemu dengan Anne, saya menyadari bahwa kami telah menemukan utusan yang tepat. Kami benar-benar merasa terhormat untuk memiliki utusan seperti dia.”

Anne Hathway, sebelumnya menjabat sebagai penasihat untuk Nike Foundation, dan melakukan perjalanan ke Kenya dan Ethiopia untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pernikahan anak. Pada tahun 2013, ia mengisi narasi pada film dokumenter yang dibuat CNN yang berjudul Girl Rising, film yang mengisahkan upaya tujuh anak perempuan di seluruh dunia dalam mengatasi hambatan untuk memperjuangkan pendidikan.

"Saya merasa terhormat dan terinspirasi oleh kesempatan ini, untuk membantu dalam memajukan kesetaraan gender. Kemajuan yang signifikan telah dibuat, tetapi saat itu kami menyadari bersama untuk mengintensifkan upaya kami dan memastikan kesetaraan gender yang sejati," kata Hathaway.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home