Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 05:00 WIB | Sabtu, 29 Agustus 2015

Anton Subowo: Aplikasi Teknologi untuk Kemajuan Olahraga

Anton saat menjalani Fit Dan Proper Test Para Calon Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas, Jumat (28/8) di Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl. Gerbang Pemuda Senayan No.3, Jakarta. (Foto: Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Sekjen PBSI) Anton Subowo mengatakan apabila terpilih sebagai ketua Satuan Tugas Pelaksana Program Indonesia Emas (Kasatlak Prima) yang baru akan menekankan kepada aplikasi teknologi bagi kemajuan olahraga.

“Yang mau saya tekankan adalah industri olahraga, yang harus memiliki teknologi terintegrasi, sekarang saya ambil contoh di bulu tangkis,” kata Anton kepada para wartawan di sela-sela Fit Dan Proper Test Para Calon Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas, Jumat (28/8) di Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl. Gerbang Pemuda Senayan No.3, Jakarta. 

“Di bulu tangkis ada aplikasi untuk mengetahui kondisi apakah seorang atlet (pebulu tangkis) yang lagi di (Pelatnas) Cipayung siap atau nggak untuk dikirim ke kejuaraan tertentu, di situ ada keterangan kondisi psikologis, fisik, kekuatan, dan kelemahan. Ini yang coba saya terapkan ke olahraga lain,” Anton menjelaskan.

Anton tidak menjelaskan nama aplikasi tersebut, dia mempersilakan para pewarta mengkonfirmasi hal tersebut ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta.

“Mungkin bedanya database, kita harus terlebih dahulu kenali cabang olahraganya. Kita  harus bicara dengan cabang olahraganya, tetapi tidak hanya itu karena kita harus bicara  tentang internal kondisi organisasi, kemudina data base atlet, dan data base perlengkapan mereka, itu tidak sembarangan, jangan sampai salah mendata,” dia menambakan.

Dia memberi contoh apabila diterapkan dalam cabang olahraga ekuestrian (berkuda), dalam sebuah kejuaraan bersifat baik internasional, maupun nasional, single maupun multi even pengurus cabang ekuestrian harus mengetahui kondisi kesehatan atlet berkuda, sekaligus kuda yang ditunggangi.  “karena kalau mau bertanding jangan sampai salah atau  kuda malah kena penyakit, karena cabang olahraga berkuda ini kan memperhitungkan dua orang, baik kuda dan atlet,” kata laki-laki yang juga menjadi Sekretaris Jenderal di Badminton Asia Confederation ini.

“Kalau sampai kudanya sakit, maka yang kita minta pertanggung jawaban adalah pengurus induk organisasi tersebut,” dia menjelaskan.

Anton mementingkan data tersebut terintegrasi dengan baik.

Selain Anton Subowo, dalam fit dan proper test Kepala Satlak Prima diikuti oleh beberapa tokoh lain yang juga menjabat di cabang olahraga tertentu seperti  Anton Subowo di Sekretaris Jenderal PP PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia).

‎Kemudian ada Lukman Niode yang menjabat  Ketua Dewan Pakar PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia), kemudian ada Richard Sambera yang dahulu adalah perenang nasional dan kini  anggota  Dewan Satlak Prima, kemudian Sadik Algadri saat ini  menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di PB Persatuan Judo Seluruh Indonesia.

Calon petahana Suwarno, Kepala Satlak Prima saat juga menjabat  Wakil Ketua Umum KONI Pusat. Sementara itu  Laksamana (Purn) Achmad Sucipto  dahulu pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB-PODSI).

Uji kelayakan dan kepatutan  (fit and proper test) digelar pada Jumat (28/8) dan akan menghasilkan satu orang yang mengisi posisi yang sekarang ditempati Suwarno, yang juga ikut dalam fit dan proper test. Pengumuman tentang siapa yang akan mengisi posisi Kasatlak Prima yang baru akan diumumkan pada November 2015 oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home