Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 12:58 WIB | Rabu, 27 November 2013

Aung San Suu Kyi Serukan Reformasi Demokratis di Australia

Aung San Suu Kyi. (Foto: ABC)

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Pemenang Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi tiba di Australia, pada Rabu ini (27/11). Dia direncanakan akan menyerukan kepada dunia internasional agar lebih memperhatikan reformasi demokratis di negaranya, Myanmar.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan, Suu Kyi adalah salah satu tokoh paling menginspirasi dalam satu abad terakhir. “Saya senang sekali bisa menyambut beliau di Australia,” kata Julie Bishop.

“Australia mendukung reformasi politis dan ekonomis yang tengah diadakan pemerintah Myanmar. Termasuk juga pemilihan umum khusus bulan April 2012, saat Aung San Suu Kyi dan anggota-anggota lain Liga Demokrasi Nasional memasuki parlemen,” kata Menlu Australia itu.

Isu-isu Sulit

Aung San Suu Kyi akan berada di Australia selama lima hari dan ia akan mengunjungi Melbourne, Canberra, Sydney, dan dijadwalkan memberikan beberapa pidato. Salah satunya di gedung Sydney Opera House, pada Rabu sore waktu setempat. Ia diperkirakan akan menghindari isu-isu tersulit, termasuk bagaimana status warga Muslim Rohingya di Myanmar barat.

“Aung San Suu Kyi akan mengingatkan perihal tantangan-tantangan di masa depan, dan juga mendukung perubahan-perubahan positif yang telah berlangsung di masyarakat Myanmar selama beberapa tahun terakhir,” kata ahli Myanmar di Australian National University, Nicholas Farelly.

“Luka-luka seperempat abad yang lalu masih belum kering bagi banyak orang Myanmar. Pada masa itu, harapan kaum muda diinjak-injak militer. Sulit sembuh dari trauma itu. Aung San Suu Kyi berusaha menunjukkan cara untuk maju, namun tidak semua setuju bahwa pendekatan beliau cukup bijak,” papar Farelly.

Menurut Farelly, Myanmar menghadapi banyak konflik yang belum terselesaikan, dan itu semua menghalangi kemajuan menuju kedamaian dan kemakmuran. “Namun, tak ada penyelesaian yang mudah, dan Aung San Suu Kyi akan menghindari isu-isu tersulit, seperti status kaum Rohingya di Myanmar barat,” kata ahli Myanmar di Australian National University itu.

Profil Singkat Aung San Suu Kyi

Aung San Suu Kyi adalah anak dari pahlawan kemerdekaan Myanmar, Jenderal Aung San. Ia dikenal karena bergabung dengan gerakan prodemokrasi Myanmar. Partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), memenangkan pemilu pada tahun 1990 namun dihalangi oleh junta militer supaya tidak mendapatkan jabatan tersebut.

Suu Kyi kemudian menjalani tahanan rumah selama bertahun-tahun, bahkan saat suaminya Michael Aris meninggal di Inggris. Ia kemudian dibebaskan tahun 2010.

Myanmar dikenal oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai salah satu rezim dengan penindasan paling berat di dunia. Dalam kunjungan ke parlemen Inggris di London tahun 2012, Suu Kyi menyatakan status reformasi di Myanmar masih lemah.

“Kalau kita tidak benar dalam melaksanakan berbagai hal kali ini, mungkin baru beberapa puluh tahun dari sekarang ada kesempatan lagi,” kata Suu Kyi saat itu. (ABC)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home