Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 08:51 WIB | Sabtu, 14 Februari 2015

Awalnya Valentine Bukan Romantisme, Melainkan Kasih Kristus

"Rumah St Valentine" Whitefriars Street Church di Dublin, Irlandia. (Foto: cbn.com)

DUBLIN, SATUHARAPAN.COM – Pada masa kini, Hari Valentine dihubungkan dengan bunga, permen, cokelat, gambar hati, dan romantisme. Namun, dahulu Valentine lebih terkait dengan kasih Kristus.  

Ide perayaan untuk hari kasih sayang ini sebenarnya sama sekali tidak terkait dengan romantisme—setidaknya tidak dalam arti tradisional. Pastor Frank O'Gara dari Whitefriars Street Church di Dublin, Irlandia, Februari tahun lalu menceritakan kisah nyata di belakang perayaan Hari Kasih Sayang—St. Valentine.

“Dia adalah seorang pemimpin gereja zaman kekaisaran Romawi saat Kaisar Klaudius—yang menganiaya gereja—berkuasa,” Pastor O'Gara menjelaskan. Menurut Wikipedia, Klaudius II ini dikenal dengan nama Claudius Gothicus. “Klaudius juga mengeluarkan dekrit yang melarang pernikahan anak muda. Hal ini didasarkan pada hipotesis bahwa tentara yang belum menikah berjuang lebih baik daripada tentara menikah. Karena, tentara yang sudah menikah mungkin takut akan apa yang mungkin terjadi pada mereka atau istri atau keluarga mereka jika mereka meninggal.”

“Saya pikir kita harus ingat bahwa pada masa Valentine,  kehidupan masyarakat sangat permisif,” kata Pastor O'Gara. “Poligami jauh lebih populer daripada hanya satu perempuan dan satu laki-laki hidup bersama. Namun beberapa dari mereka tampaknya tertarik pada iman Kristen. Tapi jelas gereja berpikir bahwa pernikahan sakral antara seorang pria dan seorang wanita untuk hidup mereka dan itu harus didorong. Dan, segera muncul masalah untuk gereja Kristen tentang apa yang harus dilakukan tentang hal ini.” Dan, Valentine—atau Santo Valentinus menikahkan diam-diam seorang tentara dengan pasangannya dalam pernikahan gereja.

“Ide untuk mendorong pernikahan dalam gereja Kristen adalah pesan St Valentine.” Valentine akhirnya tertangkap, dipenjara dan disiksa karena melakukan upacara pernikahan yang menentang perintah Kaisar Klaudius II. Ada legenda yang mengelilingi tindakan Valentine di penjara.

“Salah satu hakim yang mengadili dia menurut hukum Romawi pada waktu itu adalah seorang pria bernama Asterius, yang putrinya buta. Valentine berdoa dan menyembuhkan gadis muda itu. Akibatnya, punya efek luar biasa sehingga Asterius sendiri menjadi Kristen.”

Pada 269 M, Valentine dihukum eksekusi dalam bentuk tiga model: cambuk, rajam, dan akhirnya pemenggalan akibat sikapnya untuk pernikahan Kristen. Cerita berlanjut bahwa kata-kata terakhir yang ditulisnya adalah dalam sebuah catatan kepada putri Asterius. Dia menjadi inspirasi surat atau pesan romantis hari, “dari Valentine-mu.”—from your Valentine.

“Apa artinya Valentine bagi saya sebagai seorang imam,” kata Pastor O'Gara, “adalah bahwa ada saatnya di mana Anda harus meletakkan hidup Anda pada hal-hal yang Anda percaya. Dan dengan kuasa Roh Kudus kita bisa melakukannya. Bahkan sampai mati.”

Kemartiran Valentine langsung diingat oleh masyarakat umum. Bahkan, Whitefriars Street Church adalah salah satu dari tiga gereja yang mengklaim sebagai rumah peninggalan Valentine. Saat ini, banyak orang melakukan ziarah ke gereja untuk menghormati keberanian sang martir Kristen dan kisahnya.

“Valentine dikenal sebagai santo pelindung mereka yang mencintai. Sebelum Anda masuk ke pernikahan Kristen, Anda ingin merasakan kasih Tuhan dalam hidup Anda. Dan kita tahu, terutama di dunia modern, banyak orang yang bertemu Allah melalui Anak-Nya, Yesus Kristus.”

“Kalau Valentine hidup di sini hari ini, dia akan mengatakan kepada pasangan menikah bahwa ada saatnya Anda akan harus menderita. Ini tidak akan mudah untuk mempertahankan komitmen dan janji Anda dalam pernikahan. Jangan heran jika yang cinta yang Anda miliki untuk seseorang kelihatannya ‘berkurang’, tapi mungkin sebenarnya cinta itu jauh lebih matang. Dan pertanyaannya adalah, adalah bahwa orang muda siap untuk itu?”

“Jadi pada hari pernikahan mereka harus mengambil kisah ini menjadi konteks,” kata Pastor O'Gara. “Cinta—cinta manusia dan seksualitas indah, dan diberkati oleh Allah—tetapi bayangan salib juga tanda cinta. Dan, itulah arti sejati Valentine bagi saya.” (cbn.com)

Baca juga:

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home