Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:26 WIB | Senin, 20 April 2015

Bandung Lautan Angklung di Stadion Siliwangi 23 April

Logo Angklung Harmony for the World. (Sumber: wisatabdg.com)

SATUHARAPAN.COM – Pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955, Presiden Soekarno mewujudkan ide, mempersilakan seluruh peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) memegang angklung, instrumen musik tradisional Jawa Barat. Pada November 2010, angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan.    

Angklung bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat, namun juga telah menjadi kebanggaan negara Indonesia. Semangat dalam memperingati KAA ke-60, tahun ini, diwujudkan melalui pertunjukan "Angklung Harmony for The World", bertajuk "Alunkan Angklungmu di Guiness World of Record Bandung Lautan Angklung", dengan memecahkan rekor bermain angklung terbanyak. Saung Angklung Udjo pada 23 April, seperti dikutip dari wisatabandung.com, akan menampilkan 20.000 orang untuk memainkan angklung di Stadion Siliwangi, Bandung. 

Selain untuk mengenang peristiwa bersejarah KAA pada 1955, pertunjukan angklung juga dimaksudkan untuk membangun semangat kebersamaan menyambut KAA ke-60, dan menciptakan sebuah peristiwa bersejarah yang dapat memberikan dampak besar bagi warga dunia.

Rekor permainan angklung bersama sebelumnya telah dipecahkan di Royal Adelaide Show Australia tahun 2014. Sejumlah 6.358 orang bersama-sama memainkan dua lagu Waltzing Mathilda dan Happy Birthday To You secara medley dengan angklung. Waltzing Matilda adalah lagu balada yang sangat terkenal di Australia, dan dianggap sebagai lagu kebangsaan tidak resmi.  

Rekor dunia bermain angklung terbanyak sebelumnya dibukukan di ibu kota Amerika Serikat, Washington DC, pada 2011. Sebanyak 5.182 orang bersama-sama memainkan angklung.  

Pergelaran berbasis budaya lokal yang mendunia itu diharapkan akan memikat perhatian publik, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Pemerintah Kota Bandung dan Kementerian Pariwisata menjadi tuan rumah kegiatan yang menjadi salah satu andalan di sela-sela gelaran KAA 2015.

Pada peristiwa bersejarah tersebut, sekitar 20.000 orang akan menenteng alat musik khas Sunda itu, dan memainkan beberapa lagu secara bersama-sama.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, sebagai Ketua Panitia Bidang Side Events Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika tahun 2015 pada Minggu (19/4) mengatakan, momen peringatan ke-60 KAA yang juga menjadi agenda budaya kolosal itu diharapkan juga mengundang turis baik domestik maupun asing untuk ikut berpartisipasi.

"Siapa saja boleh hadir di Stadion Siliwangi untuk ikut memainkan musik angklung," kata Arif.

Arif menambahkan, yang ditekankan pada gelaran tersebut selain acara yang serius dan penting bagi eksistensi Indonesia di mata dunia, juga ada hiburan yang melibatkan masyarakat banyak. “Sekaligus mempromosikan pariwisata Indonesia di kegiatan besar itu,” katanya.

Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo mengundang masyarakat untuk menjadi bagian dari sejarah pemecahan rekor bermain angklung bersama dalam "Gelaran Harmony of Angklung for The World". Ditargetkan 20.000 orang bermain angklung di Stadion Siliwangi 23 April 2015 mulai pukul 07.00 WIB.

Pendaftaran sudah dimulai 17 April lalu dan ditutup 20 April 2015 pukul 16.00, melalui email dengan mengirim data diri, ke email angklung.kaa@angklung-udjo.co.id. Untuk info selanjutnya bisa dilihat di timeline Twitter @angklungudjo dan FB Saung Angklung Udjo. (wisatabandung,com/rtv.co.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home