Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 21:06 WIB | Selasa, 23 September 2014

Basuki Tegas Pindahkan Pusat Industri keluar Jakarta

Danang Parikesit (kiri) dan Basuki Tjahaja Purnama (kanan) pada Seminar Sehari Mengenai Pengembangan Sistem Logistik Daerah (Sislogda) Dengan Tema “Urban Logistic and Local Logistic System For Policy Leaders and Specialist In Indonesia yang digelar Selasa (23/9) sore di Hotel Borobudur, Jakarta. (Foto: Prasasta WIdiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta mengemukakan bahwa industri di Jakarta nantinya harus menjauh dari ibu kota Indonesia ini.

Hal ini dia kemukakan di hadapan para peserta Seminar Sehari Mengenai Pengembangan Sistem Logistik Daerah (Sislogda) dengan tema “Urban Logistic and Local Logistic System For Policy Leaders and Specialist In Indonesia yang digelar Selasa (23/9) sore di Hotel Borobudur, Jakarta.

“Sekarang ini kan kondisinya sudah benar-benar macet karena yang tumpah di jalan kan semuanya jadi satu, untuk logistik ini bagaimana? Kami harap pabrik-pabrik ini keluar dari Jakarta,” kata Basuki.

Basuki hadir sebagai salah satu pemateri bersama dengan Prof.Dr. Danang Parikesit, guru besar transportasi dari Universitas Gadjah Mada, akan tetapi sebelum mereka berdua menyampaikan materi ada sejumlah pemateri lainnya yang menyampaikan materi yang berkaitan dengan transportasi barang dan perhitungan keuntungan atau kerugian yang dialami sebuah perusahaan apabila mengalami kendala-kendala tertentu saat barang diterima konsumen.

Danang Parikesit menyampaikan keluhan dan aspirasi dari para pengusaha transportasi bahwa Provinsi DKI Jakarta sebagai jantung utama Indonesia banyak sekali ajang atau event yang menyita jalan dan memberlakukan buka tutup jalan sehingga bagi para pengusaha logistik dan arus distribusi perusahaan besar terancam gulung tikar.

“Kita harus lihat juga bahwa jalan untuk para pengusaha logistik dan bagian pemasaran atau distribusi itu tidak lancar, karena untuk truk-truk besar ini kan dikasih jalan yang tidak mulus, alias banyak bolong-bolongnya,” kata Danang.

Basuki mengemukakan bahwa hal tersebut memang masih wacana, akan tetapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak langsung “mengusir” para pelaku industri besar dari Jakarta.

Demi mencapai itu, pemerintah daerah DKI Jakarta akan memberikan insentif bagi perusahaan sebesar lima sampai enam persen untuk biaya pemindahan. Direncanakan, pabrik-pabrik itu akan dipindah ke Karawang, Jawa Barat.

"Rencana kita akan pindahkan ke Karawang," tambah Basuki. Tidak hanya itu, sebagai gantinya Pemprov DKI akan mengoptimalkan transportasi berbasis darat, terutama kereta api.

“Sekarang kalau kita lihat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kan hampir semuanya (kereta api) menggunakan dua jalur, nah ini bisa juga nantinya kita suruh perusahaan-perusahaan harus punya gerbong khusus untuk distribusi dan logistik,” Basuki menambahkan.

Basuki tidak ketinggalan berpesan bahwa setiap perusahaan yang nantinya diwacanakan berpindah ke luar DKI Jakarta harus memiliki transportasi khusus untuk limbah agar dibuang tidak berceceran di jalan raya, apabila itu berkaitan dengan perusahaan yang bergerak pada bidang industri kimia atau logam berat.

Basuki beralasan pemindahan itu karena peningkatan jumlah penduduk membuat Jakarta semakin padat dan macet.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home