Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Setyomurti 01:00 WIB | Selasa, 19 Juli 2016

Demi Masa Depan Anak

Banyak orangtua rela berutang demi masa depan anaknya .
Foto: Dedy Istanto

SATUHARAPAN.COM – Lebaran baru saja usai. Dan orangtua kembali disibukkan dengan persiapan menjelang tahun ajaran baru 2016-2017.  Orangtua—khususnya para ibu—rela berkeringat dan berdesak-desakan karena hampir semua toko seragam dipenuhi pembeli. Mereka memilih membeli pakaian seragam yang sudah jadi dibandingkan menjahitkan pakaian karena dinilai lebih praktis dan segala ukuran tersedia di toko yang khusus menjual pakaian seragam sekolah. Pembeli tinggal pilih dan langsung dipakai. Sebenarnya anak-anak sudah mendapatkan bahan seragam dari sekolah, tetapi sangat sulit mencari penjahit karena para penjahit kebanjiran order lebaran.

Seorang Ibu bernama Rosa, sebagaimana dikutip Suara Merdeka, 15 Juli 2016, mengaku, ”Lumayan pusing mempersiapkan anak sekolah karena selain seragam, juga buku dan tas. Seragam SMP bekas kakaknya tidak bisa dipakai karena kakaknya perempuan, sementara adiknya laki-laki.” Untuk satu anak, dirinya harus mengeluarkan biaya sekitar satu juta rupiah. Tentu, itu tidak menjadi soal bagi mereka yang sudah memiliki anggaran.

Kesibukan orangtua mempersiapkan sekolah anak, mengingatkan saya pada kejadian beberapa tahun silam, ketika seorang ibu muda pagi-pagi datang ke rumah. Ia sedang hamil besar dan dengan terbata-bata menyatakan ingin meminjam uang tiga ratus ribu rupiah untuk keperluan sekolah anaknya yang ketika itu masih kelas 3 SD.

”Saya akan segera mengembalikan kalau suami saya sudah mendapat uang, Bu,” katanya, ”saya sebenarnya malu datang kepada Ibu untuk ngutang, tetapi kasihan anak saya kalau tidak melanjutkan sekolah. Demi masa depan anak saya, saya beranikan datang ke sini.”

Suaminya seorang kenek angkot! Dia sendiri sebenarnya dari keluarga yang berkecukupan, tetapi setelah menikah ia tidak mau merepotkan orangtuanya lagi, dan tidak mau menceritakan kesulitan rumah tangganya.

Peristiwa macam begini tentu tidak hanya dialami Sang Ibu muda itu. Masih banyak ibu atau bapak lain, yang demi masa depan anaknya, rela mengabaikan rasa malunya. Mereka berjuang demi masa depan anak mereka.

Orangtua memang mempunyai kewajiban untuk mempersiapkan masa depan anaknya, agar nantinya Sang Anak dapat hidup dengan layak dan bermakna. Tugas anak sejatinya hanyalah belajar dengan serius. Dan itulah yang membanggakan orangtua!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home