Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:28 WIB | Jumat, 10 Juni 2016

Desmond Tutu Usulkan Pejuang Palestina Raih Nobel Perdamaian

Marwan Barghouthi. (Foto-foto: reuters.com)

AFSEL, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu mengusulkan tokoh politik Palestina anti-Israel, Marwan Barghouthi yang saat ini dipenjara untuk dinominasikan menjadi peraih Nobel Perdamaian.

Dalam surat resmi yang dikirim ke Komite Nobel di Norwegia, hari Senin (6/6), Tutu menjelaskan bahwa Barghouthi layak menerima Hadiah Nobel Perdamaian karena sudah menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan negaranya dan hak azasi manusia.

Menurut Tutu, perjuangan Marwan Barghouthi sudah diketahui masyarakat dunia. Dia adalah salah satu dari banyak anggota parlemen Palestina yang pertama diculik dan dipenjarakan pada 2002 oleh Israel. Bagi banyak orang, munurut Tutu dia adalah lambang ketidakadilan atas aksi pendudukan Israel.

Marwan Barghouti divonis penjara karena mendalangi sejumlah serangan bom bunuh diri mematikan di sasaran sipil Israel selama Intifada Kedua.

Dalam surat itu, Tutu menjelaskan perjuangan tanpa henti Barghouthi dalam menciptakan perdamaian abadi, meskipun bertahun-tahun dipenjara dan diisolasi.

 

Desmond Tutu adalah Uskup Agung Capetown pertama yang berkulit hitam. Sudah sejak lama dia dikenal sebagai aktivs anti-Israel. Dia juga anggota Komite Tingkat Tinggi Internasional dari Kampanye pembebasan Barghouthi dan semua tahanan Palestina. Tutu merupakan peraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1984.

Tutu melalui suratnya itu menuliskan perjuangan rakyat Palestina: "Israel sejak 1967 secara sewenang-wenang menangkap lebih dari 850.000 warga Palestina. Para pemimpin Palestina, militan, akademisi, jurnalis, anak-anak, perempuan, dan pembela HAM itu ditangkap dalam upaya menghentikan perjuangan mereka meraih kebebasan dan kemerdekaan."

"7.000 tahanan Palestina yang saat ini berada di penjara-penjara Israel adalah refleksi dari penjara bangsa dan negasi dari hak azasi, melalui pendudukan, penindasan dan pengepungan. Pembebasan para tahanan Palestina adalah pra-syarat untuk kebebasan rakyat Palestina," tulis Tutu dalam surat kepada Komite Nobel Norwegia di Oslo. (israelnationalnews.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home