Loading...
RELIGI
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 16:21 WIB | Selasa, 16 Februari 2016

Di Meksiko, Paus Fransiskus Minta Maaf pada Suku Indian

Kunjungan Paus ke Chiapas selama lima hari juga secara intens berbicara menentang kejahatan dan korupsi (Foto: bbc.com)

MEKSIKO, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus meminta maaf kepada masyarakat adat Meksiko di negara bagian Chiapas yang telah dikucilkan dari masyarakat, hari Selasa (16/2). Dia mendesak para pemimpin Meksiko untuk memberikan keadilan sejati bagi warga yang menderita.

“Pada banyak kesempatan, dengan cara yang sistematis dan terorganisir, masyarakat adat Meksiko telah disalahpahami dan dikeluarkan dari masyarakat. Memang ada beberapa orang yang telah mempertimbangkan keberadaan masyarakat adat ini beserta nilai-nilai budaya dan tradisi, tetapi ada juga yang tidak peduli dan hanya mabuk oleh kekuasaan, uang, dan tren pasar dengan mencuri tanah masyarakat adat Meksiko. Betapa menyedihkan ini. Saya rasa akan betapa berharganya bila kita memeriksa hati nurani kita masing-masing dan belajar untuk mengatakan ‘maafkan saya,’” kata Paus.

Memang Chiapas adalah kampung halaman bagi salah satu populasi penduduk asli—populer dengan julukan suku Indian—terbesar di negara dengan dua belas suku federal yang diakui. Chiapas juga rumah bagi reruntuhan kebudayaan Maya Palenque, Yaxchilan, Bonampak, dan Chinkultic. Banyak sejarah negara berpusat pada penaklukan bangsa asli ini dengan pemberontakan sesekali. Yang terakhir dari pemberontakan ini adalah pada 1994 saat kelompok Zapatista berjuang untuk memperoleh hak baru bagi masyarakat adat.

Paus menggunakan misa terbuka di San Cristobal de las Casas untuk memperingatkan tentang ancaman terhadap lingkungan. Selama lima hari perjalanannya, Paus menyesalkan adanya kejahatan kepada emigran dan narkoba.

Paus juga memberikan apresiasi yang mendalam kepada masyarakat adat yang selalu berdedikasi kepada alam dan memiliki banyak hal untuk mengajarkan kebaikan kepada seluruh dunia.

Selain itu, Paus menyoroti kegiatan dalam merawat lingkungan. “Kita tidak bisa lagi tinggal diam, krisis lingkungan bisa saja terjadi dalam sejarah dunia,” katanya.

Chiapas adalah negara bagian Meksiko yang paling sedikit warganya beragama Katolik Roma. Namun, saat Paus datang, puluhan ribu orang menghadiri misa terbuka di lapangan olahraga di San Cristobal de las Casas.

Para perempuan di sana mengenakan gaun dengan bordir warna warni dalam pembacaan Alkitab dan himne dalam bahasa-bahasa Chol, Tzotzil, dan Tzeltal.

Meksiko merupakan negara kedua di dunia yang paling padat penduduk dengan mayoritas beragama Katolik setelah Brazil. Namun, hanya 58 persen yang setia kepada Vatikan di Chiapas dibandingkan dengan 82 persen di seluruh negeri.

Selain mengunjungi Chiapas, Paus Fransiskus juga berkunjung ke ibu kota negara bagian barat Michoacan, daerah dengan tingkat kekerasan dan narkoba yang tinggi. (bbc.com)

Editor: Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home