Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:31 WIB | Senin, 25 Mei 2015

DPR Wacanakan Pembentukan Pansus Beras

ilustrasi. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai permasalahan terkait beras sudah terlalu banyak, mulai dari rencana Pemerintah kembali membuka keran impor beras hingga munculnya isu peredaran beras berbahan plastik. Menanggapi berbagai permasalahan tersebut, Komisi IV DPR RI mewacanakan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Beras.

"Kita minta penjelasan mengenai kabar beredarnya beras sintetis ini. Besok kita lihat urgensi dari pansus," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/5).

Menurut dia, kasus beras plastik sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat, karena masih ditemukan beras sintetis dijual. Kasus ini juga sudah berdampak kepada penjualan beras di daerah, yang berdampak pada penjualan beras di beberapa pasar menjadi lesu.

Selain itu Herman juga mengatakan ada indikasi permasalahan di proses karantina impor beras. Pemerintah dinilai lalai dalam proses karantina keluar-masuk produk pangan.

"Kita mau cek. Apa dari jalur hijau (resmi). Kalau dari jalur hijau kenapa bisa? Kalau ini ijin khusus kenapa. Kalau ini ilegal kenapa? Harus di buka semuanya," kata dia.

Besok, Selasa (26/4), Komisi IV DPR akan rapat kerja dengan Menteri Pertanian (Menpan) Amran Sulaiman, Bulog (Badan Urusan Logistik), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta Direktorat Jendral Karantina Mentan. “Semua permasalahan terkini seputar beras akan dibahas dalam Raker,” ujar Herman.

Sementara Anggota Komisi IV Andi Akmal Pasluddin mengatakan mendukung usulan pembentukan Pansus Beras. "Saya Mendukung Pansus beras plastik, ini harus diusut seterang terangnya. Ini Menimbulkan keresahan. Mengganggu kesehatan masyarakat," kata dia.

Politisi PKS ini menduga beras plastik merupakan produk impor. Namun dari informasi yang diterimanya, pemerintah belum melakukan impor. "Ini harus di usut. Ini harus dingkap seterang terangnya bagaimana bisa beredar. Kita tidak pernah setuju impor beras. Stok beras nasional masih aman," kata Andi.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home