Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 19:40 WIB | Kamis, 01 Oktober 2015

ERP, Upaya Utama Batasi Jumlah Kendaraan Bermotor

Ilustrasi: Sejumlah kendaraan roda empat saat melintas di gerbang mesin Electronic Road Pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan pada Senin, 05 Januari 2015. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, upaya utama pemerintah untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor ialah dengan menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP). Menurutnya, ERP adalah cara yang efektif mengurai kemacetan.

“Kami terapkan ERP dulu. Pokoknya sebelum MRT (Mass Rapid Transit, Red) dan LRT (Light Rail Transit, Red) jadi, ERP sudah harus berjalan,” ujar Andri kepada satuharapan.com saat dihubungi Kamis (1/10).

Ia pun tak akan menerapkan sistem nomor polisi (nopol) genap dan ganjil seperti yang diterapkan di Filipina. Cukup dengan menerapkan ERP saja, Dishub yakin lalu lintas di Jakarta menjadi lebih tertata. Namun, ia tak menampik bila Dishub juga perlu mengikuti diskusi-diskusi yang membahas soal sistem nopol genap ganjil.

Sementara itu, sambil menunggu penerapan ERP yang kini masih dalam tahap pengumpulan dokumen lelang terbuka, Andri ingin menggenjot pemerintah untuk terus menambah jumlah armada Bus Transjakarta.  Penambahan bus tersebut sampai saat ini belum juga dilaporkan oleh pihak PT Transjakarta kepada Dishubtrans.

Setelah ERP diterapkan, pemerintah masih akan mengevaluasinya. Bila ERP tak cukup mengurai kemacetan, barulah dinas mengambil langkah selanjutnya untuk menerapkan sistem yang lain.

Sebelumnya, seperti diberitakan Kantor Berita Antara, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga mengatakan pembatasan kendaraan pribadi lebih tepat dilakukan melalui penerapan sistem ERP.

"Penerapan sistem ganjil genap di negara-negara lain tidak berjalan dengan baik, sehingga tidak bisa mengatasi kemacetan. Oleh karena itu, saya lebih mendorong agar di Jakarta pakai sistem ERP saja," ujar Ahok.

Sesuai desainnya, ERP akan diterapkan di tiga wilayah. Wilayah pertama meliputi Blok M-Stasiun Kota, Jalan Gatot Subroto (Kuningan-Senayan), Jalan Rasuna Said-Tendean, Tendean-Blok M, serta Jalan Asia Afrika-Pejompongan.

Wilayah kedua meliputi Dukuh Atas-Manggarai-Matraman-Gunung Sahari serta Jatinegara-Kampung Melayu-Casablanca-Jalan Prof dr Satrio-Tanah Abang.

Wilayah ketiga meliputi Grogol-Roxi-Harmoni, Tomang-Harmoni-Pasar Baru, Cempaka Putih-Senen-Gambir, Cawang -Pluit -Tanjung Priok, Cawang-Tanjung Priok, dan Sunter-Kemayoran.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home