Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 17:45 WIB | Kamis, 02 Juli 2015

Galeri Indonesia Kaya Pentaskan Sunan Kalijaga

Galeri Indonesia Kaya pentaskan Sunan Kalijaga oleh Wayang Tavip pada 5 Juli 2015 pukul 15.00. (Foto: Dok Galeri Indonesia Kaya)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Galeri Indonesia Kaya di Grand Indonesia - West Mall lantai 8, menggelar Sunan Kalijaga oleh Wayang Tavip dengan Dalang Budi Ros, pada tanggal 5 Juli 2015 pukul 15.00.

Lakon Sunan Kalijaga, seperti dibaca di situs resmi Galeri Indonesia Kaya, berkisah tentang perjalanan hidup Raden Syahid menjadi Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo.

Raden Syahid, putra Bupati Tuban yang hidup serba kecukupan, terusir dari kenikmatannya hidup di istana kabupaten. Ia bertentangan pendapat dengan ayahnya karena berpegang teguh pada hati nurani.

Bersama rekan-rekannya, Raden Syahid memilih tinggal di dalam hutan, membentuk gerombolan perampok. Mereka merampok harta orang yang dianggap korup dan membagikannya kepada fakir miskin. Merasa terganggu, Pemerintah Majapahit memburunya sehingga mereka terpojok dan akhirnya bubar, kecuali Raden Syahid. Ia bertahan sendiri di dalam hutan, terus merampok, terus membagikannya kepada warga miskin, dan terus bersetia pada hati nurani.

Titik balik terjadi ketika ia bertemu Sunan Bonang, yang kala itu dikenal sebagai salah seorang wali ternama. Setelah berguru kepada Sunan Bonang, ia menjadi salah satu dari Wali Songo yang dikenal oleh sejarah sebagai Sunan Kalijaga. Selain sebagai salah satu dari Wali Songo, ia dikenal pula sebagai mubalig, seniman, budayawan, cendekiawan, dan tokoh pembaharu yang sangat besar perannya dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.

 Semua itu tidak bisa terjadi, tanpa bersetia pada hati nurani dan kebenaran.

Dalang Wayang Tavip, Budi Ros, telah malang melintang di dunia pertunjukan. Ia bergabung dengan Teater Koma, sejak 1985. Beberapa naskah dramanya telah mendapat penghargaan dalam sayembara penulisan naskah drama: Festival Topeng (Dewan Kesenian Jakarta 2003), Aku vs Ayahku (Dewan Kesenian Surabaya 2004), Minyak Wangi Orang Mati (Salihara, 2004), Lugu Kayu Bakar (Anti Budaya Korupsi, 2004).

Sejak memerankan tokoh dalang dalam lakon Sie Jien Kwie, 2010, Budi Ros terus mendalang wayang Tavip. Selain pentas di Galeri Indonesia Kaya, ia juga mendalang di museum, mal, hotel dan pusat kesenian.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home