Loading...
DUNIA
Penulis: Wiwin Wirwidya Hendra 14:27 WIB | Senin, 22 April 2013

Gempa Sichuan Tewaskan Ratusan Jiwa

Upaya penyelamatan terhadap korban gempa di Provinsi Sichuan masih terus dilakukan hingga hari ini, Senin, (22/4).

SICHUAN, SATUHARAPAN.COM - Gempa yang menerjang Sichuan, China, Sabtu (20/4) kemarin, telah menyebabkan 180 orang tewas dan melukai 11.227 orang. Dikabarkan jumlah ini masih akan terus bertambah seperti dirilis oleh Pusat Komando Tanggap Bencana Provinsi Sichuan, seperti dituliskan oleh kantor berita China, Xin Hua.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BBC, kekuatan gempa mencapai 6,6 Skala Richter dan berpusat di 50 kilometer bagian batas kota Linqiong. Selain itu, berdasarkan laporan dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat, gempa ini terjadi pada kedalaman 12 kilometer.

Provinsi Sichuan memang merupakan daerah rawan gempa di China. Sebelumnya, pada Mei 2008 silam, sebuah gempa mengguncang daerah ini dengan kekuatan mencapai 8,0 SR dan telah menewaskan hampir 70.000 jiwa.

Gempa yang berlangsung selama 20 detik itu sempat dilaporkan berkekuatan 7,0 SR dan berubah menjadi 6,9 SR pada Sabtu (20/4/) pukul 08:02 waktu setempat. Bahkan, kekuatan gempa terasa sampai sejauh 115 kilometer dari ibukota provinsi Sichuan, Chengdu.

Menyangkut hal ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan belasungkawanya melalui akun Twitter beliau pada Minggu (21/4) malam.

"Saya dan segenap rakyat Indonesia mengucapkan belasungkawa mendalam atas musibah gempa yang terjadi di Provinsi Sichuan, China," tulis Presiden.

Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri  China, Li Keqiang berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk membantu mengevakuasi korban dari lokasi. Li tiba di Chengdu dan menuju lokasi gempa dengan menggunakan helikopter. “Waktu 24 jam adalah masa emas untuk menyelamatkan korban yang masih hidup,” kata Li melalui Xin Hua.

Dilaporkan, sebanyak 6.000 anggota pasukan telah diterjunkan ke area musibah untuk mempercepat upaya evakuasi. Stasiun televisi pemerintah CCTV melaporkan, saat ini hanya kendaraan darurat yang diperbolehkan memasuki Ya'an, meski bandar udara Chengdu telah dibuka.

Sebagian besar korban tewas berada di Lushan. Air dan listrik di wilayah ini pun terputus. Tim penyelamat di kota itu berhasil menyelamatkan 32 warga dalam kondisi hidup dari puing-puing bangunan. Sedangkan di desa-desa yang dekat dengan pusat gempa, hampir seluruh bangunannya rata dengan tanah.

Alhasil, rumah sakit Ya'an yang menerima hampir seluruh korban gempa saat ini menjadi sangat sibuk. Salah seorang dokter di rumah sakit tersebut mengatakan bahwa kebanyakan korban mengalami cedera di bagian kaki dan kepala.
 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home