Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 01:30 WIB | Kamis, 06 Februari 2020

Inggris Hentikan Penjualan Mobil Bensin dan Diesel pada 2035

Kelompok Extinction Rebellion (Pemberontakan terhadap Kepunahan) berkampanye di halaman London Science Museum mendukung acara peluncuran konferensi iklim PBB COP26. (Foto: Reuters/Antonio Bronic)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada Selasa (4/2) bahwa Inggris akan memajukan tenggat penghentian penjualan kendaraan bensin dan diesel dari tahun 2040 menjadi 2035.

Mengikuti langkah Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte dan naturalis terkenal Sir David Attenborough, Johnson menyampaikan pengumuman tersebut dalam peluncuran konferensi iklim PBB COP26 berikutnya yang dijadwalkan pada November mendatang di Glasgow.

Acara di London Science Museum itu juga menandai bergulirnya Year of Climate Action, dengan sejumlah kegiatan yang akan berlangsung di seluruh Inggris menjelang COP26.

"Menjadi tuan rumah COP26 adalah peluang penting bagi Inggris dan negara-negara di seluruh dunia untuk bergerak dalam perang melawan perubahan iklim," kata Johnson.

"Tidak ada tanggung jawab yang lebih besar daripada melindungi planet kita ... 2020 harus menjadi tahun kita menghentikan gelombang pemanasan global, ini akan menjadi tahun ketika kita memilih masa depan yang lebih bersih dan lebih ramah lingkungan bagi semua," tuturnya.

Johnson juga menyerukan upaya internasional untuk mencapai emisi nol sedini mungkin melalui investasi dalam teknologi yang lebih bersih, lebih ramah lingkungan, pelestarian habitat alami dan langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Menunjukkan tekad Inggris untuk mengurangi emisi, pemerintah berencana mengakhiri penjualan mobil baru berbahan bakar bensin dan diesel pada 2035, atau lebih awal jika mungkin dilakukan. Rencana itu juga mencakup kendaraan hybrid untuk pertama kalinya dan masyarakat hanya akan dapat membeli mobil listrik atau hidrogen begitu larangan tersebut diberlakukan.

Perubahan rencana itu diputuskan setelah para ahli memperingatkan bahwa target sebelumnya, yaitu tahun 2040, akan sangat terlambat untuk mencapai tujuan bebas mobil konvensional lama di jalan raya pada 2050 mendatang.

"Kami ingin melangkah lebih jauh dari sebelumnya. Itulah alasan kami memajukan target ambisius kami untuk mengakhiri penjualan mobil baru berbahan bakar bensin dan diesel demi mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi," kata Menteri Transportasi Grant Shapps.

Akhir bulan ini, Italia akan menjadi tuan rumah pertemuan Konvensi Keanekaragaman Hayati di Roma, tempat para negosiator akan meninjau sebuah konsep proposal untuk kerangka kerja global guna melindungi tanaman dan alam liar dunia. (Xinhua)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home