Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 10:02 WIB | Rabu, 24 Februari 2016

ISIS Bebaskan 43 Kristen Asyur dengan Tebusan Rp 57,6 Miliar

Sebagian dari 43 warga Assyria yang dibebaskan ISIS pada Senin (22/2) setelah ACERO mengirimkan uang senilai Rp 57,6 miliar sebagai tebusan. (Foto: ACERO)

LEBANON, SATUHARAPAN.COM – Kelompok teroris yang menamai diri Negara Islam—dikenal dengan nama ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)—membebaskan 43 orang Kristen Asyur setelah menerima tebusan 4,3 juta dolar (Rp 57,6 milliar) pada Senin (22/2) lalu.

Orang-orang yang diculik itu—disebut juga beretnis Assyria—adalah kelompok terakhir dari 220 orang Kristen yang diculik ISIS Februari tahun lalu dari desa-desa dekat Tal Tamr.

Menurut Newsweek, kelompok teroris membebaskan tawanan setelah menerima uang tebusan sebesar US$ 100.000 (Rp 1,34 miliar) per orang. Walaupun uang tebusan sudah disepakati markas ISIS di Raqqa, tidak disebut di mana pertukaran sandera dilangsungkan.

Younan Talia Organisasi Demokratik Asyur (Assyrian Democratic Organization) mengatakan kepada The Associated Press bahwa kelompok teroris awalnya menuntut US$ 18 juta (Rp 241 miliar) untuk pembebasan para sandera, tapi angka itu diturunkan setelah berbulan-bulan negosiasi.

Beberapa kelompok bantuan Kristen berkolaborasi dengan para pemimpin suku Sunni yang berafiliasi dengan ISIS untuk memfasilitasi pembayaran tebusan ini, Newsweek menambahkan.

 

***ACERO EXCLUSIVE - PHOTOS OF 43 HOSTAGES RELEASED IN SYRIA***--- UPDATE: Photos are exclusive to ACERO and are being...

Posted by Assyrian Church of the East Relief Organization on Monday, February 22, 2016

Organisasi Bantuan Timur Gereja Assyiria (The Assyrian Church of the East Relief Organization/ACERO) yang memainkan peran dalam negosiasi pembebasan sandera, mengatakan dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya bahwa walaupun mereka merayakan keberhasilan ini, duka tetap menyelip saat mengingat saudara-saudara Asyur lainnya yang tewas di tangan ISIS.

“ACERO mengucapkan rasa terima kasih untuk semua pendukung mereka, baik institusi maupun individu, yang telah berdiri dengan orang Asyur dari Suriah pada periode 12 bulan yang sulit ini,” kata kelompok bantuan.

“Walaupun berita baik ini menandai akhir dari masa kesusahan terbaru, kami meratapi kehilangan yang luar biasa, baik manusia dan material, yang diderita oleh bangsa Asyur di Suriah. Kehancuran mata pencaharian mereka di desa-desa Khabur yang bersejarah adalah kerugian bagi bangsa Asyur dan untuk Suriah secara keseluruhan,“ organisasi ini menulis.

Seorang aktivis Kristen Suriah anonim mengatakan kepada AP bahwa Gereja Assyiria mampu mengamankan uang untuk pertukaran setelah menerima sumbangan dari seluruh dunia.

“Kami membayar uang dalam jumlah besar, jutaan dolar, tapi tidak sampai US$ 18 juta,” aktivis, yang berpartisipasi dalam negosiasi, mengatakan dalam siaran pers. Ia menambahkan, “Kami membayar kurang dari setengah jumlah.”

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menegaskan Februari lalu lebih dari 200 orang Kristen, wanita dan anak-anak telah diculik dari desa-desa sekitar Tal Tamr.

Kelompok teroris dikabarkan telah menangkap sandera melalui jalur sepanjang tepi selatan sungai Khabur pada subuh, BBC melaporkan.

Setelah penculikan, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan itu sebagai “perlakuan brutal dan tidak manusiawi.”

“Penargetan terbaru ISIS untuk minoritas agama hanya bukti lebih lanjut untuk perlakuan brutal dan tidak manusiawi. Ini adalah tafsir berbahaya dan memecah belah atas agama,” kata departemen Februari lalu.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang sama mengatakan penculikan itu bukti dari kebobrokan kelompok teroris.

“Masyarakat internasional berdiri bersatu dan tidak terpengaruh dalam tekad untuk mengakhiri kebejatan ISIS ini. Amerika Serikat akan terus memimpin perjuangan untuk ISIS,” pernyataan itu menambahkan.

Kelompok teroris telah membebaskan para sandera secara bertahap. Mereka melepaskan sandera 16 orang pada Januari 2016, 25 orang pada Desember 2015, 10 orang pada November 2015, dan 19 orang pada Maret 2015. (Christian Post)

Baca juga:


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home