Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 09:22 WIB | Selasa, 07 Maret 2017

Jerman: Klaim Nazi dari Erdogan Tidak Bisa Diterima

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melambaikan tangan setelah berpidato dalam Dewan Budaya Nasional 3 Maret 2017 di Istanbul. Turki 3 Maret 2017 menuduh Jerman mendorong pilihan "Tidak" menjelang referendum April tentang kelangsungan kekuasaan Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Foto: AFP)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Kekanseliran Jerman pada hari Senin (6/3) mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena menyamakan larangan Jerman terhadap reli oleh menterinya dengan “praktik Nazi,” menyebut perbandingan itu “sangat tidak bisa diterima.”

“Pemerintah akan menegaskan hal ini” kepada Turki, kata Peter Altmaier, kepala staf kekanseliran, kepada penyiar publik ARD.

“Tidak ada alasan sama sekali untuk membiarkan diri kita dicela dalam hal ini,” tambahnya.

Beberapa otoritas lokal di Jerman pekan lalu melarang reli oleh beberapa menteri Turki yang ingin berkampanye untuk mencari dukungan menjelang referendum pada April tentang penambahan kekuasaan Erdogan.

Otoritas menyebutkan masalah kapasitas dalam menggelar reli tersebut sebagai alasan melarang reli, yang menurut mereka bakal menarik banyak massa.

Kanselir Angela Merkel mengatakan pemerintahannya tidak ikut andil dalam keputusan itu, yang jatuh di bawah yurisdiksi otoritas setempat.

Namun, Ankara merespons pembatalan tersebut dengan kemarahan.

Sebagai upaya untuk meredakan perseteruan, Merkel menelepon Perdana Menteri Turki Binali Yildirim pada Sabtu.

Namun, sehari kemudian, Erdogan mengecam Berlin, mengatakan kepada sebuah reli di Istanbul: “Jerman, Anda bahkan belum mendekati demokrasi. Praktik Anda tidak berbeda dengan praktik Nazi di masa lalu.” (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home