Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:32 WIB | Jumat, 01 November 2013

Kekurangan Bahan Bakar, Listrik di Gaza, Palestina Padam

GAZA, SATUHARAPAN.COM – Listrik di seluruh Jalur Gaza, Palestina, akan padam akibat kekurangan bahan bakar yang membuat terhentinya produksi listrik. Demikian dikatakan otoritas energi di daerah kantong Palestina itu.

"Pembangkit listrik telah ditutup, karena kekurangan bahan bakar. Stok bahan bakar adalah nol. Seluruh bagian dari kehidupan di Gaza akan terpengaruh,”  kata Fathi el-Sheikh Khalil, wakil ketua otoritas energy mengatakan kepada Al Jazeera.

Dioa mengatakan bahwa pasokan listrik telah dipotong di sebagian besar wilayah pada Jumat (1/11) pagi.

Khalil menyalahkan pemadaman listrik akibat penghancuran terowongan oleh Israel. Terowongan itu digunakan untuk membawa bahan bakar ke Gaza dan Otoritas Palestina yang didukung Barat menuduh Hamas terlalu banyak menggunakan bahan bakar.

"Kurang dari 50 persen dari kebutuhan listrik di Jalur Gaza saat ini dipenuhi dari Israel, dan kami  tidak bisa lagi mendapatkan bahan bakar dari  Mesir akibat penghancuran terowongan dari Mesir," kata dia.

Otorita Palestina berjanji pekan lalu untuk memberikan bahan bakar ke Jalur Gaza tanpa pajak, yang memungkinkan pemerintah Hamas untuk membeli  sekitar 400.000 liter bahan bakar per hari.

Tapi Otorita itu membatalkan penawaran pembebasan pajak, kata Khalil dalam sebuah pernyataan, sehingga sulit bagi otoritas Gaza untuk membeli bahan bakar.

Padam 12 jam Sehari

Pembangkit listrik di Gaza memenuhi sekitar sepertiga dari kebutuhan listrik di wilayah itu. Selain pembangkit listrik yang menghasilkan hingga 65 megawatt, Israel mensuplai dengan 120 megawatt,  dan Mesir dengan 27 megawatt  untuk kebutuhan listri di Jalur Gaza.

Warga Gaza telah mengalami pemadaman listri sekitar delapan jam sehari dalam beberapa tahun terakhir, karena kekurangan bahan bakar. Otoritas Energi  Gaza mengatakan bahwa penutupan pembangkit listrik itu berarti Palestina bisa menderita dengan pemadaman sampai 12 jam setiap hari.

"Pembangkit listrik akan tetap ditutup sampai pasokan bahan bakar dari Mesir melalui terowongan atau perbatasan Rafah dilanjutkan. Atau pasokan dari Israel jika Otoritas Palestina setuju untuk tidak memaksakan pajak yang berat," kata Khalil.

Pada bulan September, Otoritas Energi Gaza memperingatkan akan terjadinya kekurangan  bahan bakar dan meminta Mesir untuk melanjutkan pengiriman ke wilayah itu.

Hubungan antara Kairo dan Hamas di Gaza belakangan ini memburuk sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden Mohammed Morsi pada bulan Juli.

Sementara serangan Israel terus menghancurkan terowongan ke Gaza, dan terjadi bentrokan pada Kamis malam lalu yang menewaskan empat komandan Hamas dan lima tentara Israel terluka. (aljazeera.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home