Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:18 WIB | Sabtu, 13 Desember 2014

Kerajinan Bali Rambah Pasar ASEAN

Cenderamata asal Bali yang makin mendunia. (Foto: Istimewa)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Vietnam yang mulai gencar menawarkan berbagai destinasi alam, historis, serta religi untuk bisa menarik minat masyarakat internasional berkunjung ke negerinya, dapat dimanfaatkan sebagai pasar potensial aneka kerajinan Bali.

"Dalam memanfaatkan pangsa pasar di kawasan ASEAN, Vietnam yang gencar berpromosi pariwisata untuk menarik turis asing ke negeri itu, dapat dimanfaatkan untuk pangsa pasar aneka kerajinan Bali," kata Ni Made Purniati, eksportir aneka barang kerajinan di Denpasar, Sabtu (13/12).

Perajin Bali yang mampu menciptakan aneka barang cenderamata bernilai seni yang bisa diterima masyarakat internasional, harus dapat memanfaatkan pangsa pasar terutama di kawasan ASEAN dan Vietnam, pangsa pasar baru setelah Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia.

Dia mengatakan, perajin Bali ikut memanfaatkan destinasi objek wisata Thailand sebagai pasar ekspor aneka barang kerajinan yang bernilai seni kepada masyarakat internasional yang melaksanakan liburan ke negeri tersebut.

Negera tetangga itu, merupakan magnet bagi turis asing yang ingin mengetahui lokasi wisata Pantai Phuket, Pattaya, yang sudah terkenal dan kawasan Pegunungan Chiang Mai. Tentu turis dalam perjalanannya juga ingin membeli cenderamata.

"Aneka kerajinan Bali yang banyak diperdagangkan di Singapura, Hong Kong, Thailand, tentu juga bisa diperdagangkan ke Vietnam," kata Purniati, wanita pengusaha yang energik itu, menggambarkan perdagangan ekspor aneka barang kerajinan buatan masyarakat Bali selama ini.

Dia mengatakan, aneka barang hasil industri kecil dan kerajinan Bali yang memenuhi permintaan pasar luar negeri antara lain berupa perabotan rumah tangga berbahan baku kayu dengan desain yang disesuaikan permintaan pasar internasional dan harga terjangkau.

Perhiasan berupa anting-anting, bros, bingkai kaca, tempat tisu yang dibuat dari kayu, juga banyak dikapalkan ke sejumlah negara di kawasan ASEAN. Tentu semuanya dijual kembali kepada turis asing yang berlibur di sana.

"Tidak masalah aneka kerajinan Bali dijual di Thailand atau negara lainnya di dunia, yang penting pangsa pasar kerajinan buatan masyarakat Bali akan laku terjual kepada konsumen yang menginginkannya di negeri sana," kata Purniati.

Pengusaha eksportir Bali selama ini masih terbatas memperdagangkan aneka barang kerajinan daerah ini ke negara di kawasan ASEAN.

Sesuai catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, perolehan devisa aneka kerajinan hasil industri kecil dan nonmigas Bali lainnya ke kawasan ASEAN cukup menggembirakan, mencapai USD 18,5 juta (Rp 233 miliar) selama Januari-Oktober 2014.

Dari perolehan devisa sebanyak itu perdagangan ke Thailand tercatat tertinggi yakni mencapai USD 12,3 juta (Rp 155 miliar), menyusul dari Vietnam USD 3 juta (Rp 37 miliar), Malaysia USD 2,4 juta (Rp 30 miliar) dan Singapura USD 1,3 juta (Rp 16 miliar), serta sisanya Filipina dan Myanmar selama Januari-Oktober 2014. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home