Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Prasasta Widiadi 19:30 WIB | Senin, 15 September 2014

Lorong Bawah Tanah Monas, PKL Lebih Teratur

Irjen Pol Unggung Cahyono (kiri), Kapolda Metro Jaya yang baru, Basuki Tjahaja Purnama (tengah), dan istri, Veronica Tan (kanan) saat menghadiri Lebaran Betawi 2014. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan salah satu fungsi dari lorong bawah tanah Monumen Nasional (Monas) yang diwacanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yakni guna lebih menertibkan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL).

Hal ini diungkapkan Basuki dalam kata sambutan kepada warga Jakarta yang hadir di panggung utama Lebaran Betawi 2014 pada Minggu (14/9) di Silang Timur Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

“Bapak-Ibu sekalian, lorong bawah tanah yang ada di bawah Monas ini nantinya biar kalau ada kegiatan di Monas ini bisa lebih teratur parkirnya, dan tidak jadi satu sama PKL,” kata Basuki.

“Kalau PKL bisa kita taruh di bawah (lorong bawah tanah) karena kalau PKL ditaruh di empat titik monas (Silang Utara, Timur, Barat, dan Selatan) lapaknya disewa-sewain sama preman, yang untung preman, bukan PKL. Hati nurani saya tidak setuju, karena saya lebih ingin PKL yang untung, karena apa? Mereka adalah tulang punggung perekonomian di Indonesia dan di Jakarta,” tambah Basuki.

Dalam memberikan kata sambutan, Basuki menjelaskan tentang lorong bawah tanah yakni jalan yang cukup luas untuk dan memiliki fungsi untuk pertahanan dan evakuasi. Ruang bawah tanah akan menghubungkan beberapa tempat penting yakni Stasiun Gambir, Monas, dan Kantor Gubernur DKI Jakarta. Ruang bawah tanah juga bakal dilengkapi travelator atau alat untuk mempercepat orang berjalan. Lorong-lorong yang ada terhubung dengan beberapa lokasi lainnya di sekitar Monas.

Basuki menyebut ada syarat khusus bagi PKL yang ingin berjualan di lorong bawah Monas tersebut.

“Para PKL yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Perdagangan DKI dapat menjajakan dagangan mereka di lorong bawah tanah itu,” Basuki menambahkan.

“Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo) ingin Monas ini milik rakyat, bukan lokasi untuk menjual lapak," kata laki-laki yang tidak lama lagi akan menjadi orang nomor satu di Jakarta ini.

Basuki mengapresiasi ide Jokowi, sehubungan dengan Lebaran Betawi 2014 di Monas. Pada pemerintahan DKI sebelumnya, Lebaran Betawi diselenggarakan secara bergiliran di enam wilayah kota dan kabupaten.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home