Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 18:57 WIB | Selasa, 25 Oktober 2016

Mengkhawatirkan, Opium Afganistan Naik 43 Persen

Ladang poppy, penghasil opium di Afganistan. (Foto: dari un.org)

KABUL, SATUHARAPAN.COM - Kantor PBB untuk Narkotika dan Kejahatan (UN Office on Drugs and Crime / UNODC) mengkhawatirkan terjadinya kenaikan produksi opium di Afganistan mencapai 43 persen dari tahun sebelumnya.

UNODC melaporkan bahwa produksi opium di Afghanistan meningkat 43 persen menjadi 4.800 metrik ton pada tahun 2016. Data ini menurut angka terbaru yang dirilis hari Senin (24/10) oleh Departemen Anti Narkotika Afghanistan dan UNODC.

Daerah budidaya poppy penghasil opium juga meningkat menjadi 201.000 hektare pada tahun 2016. Ini naik 10 persen dari 183.000 hektare pada tahun 2015, menurut temuan Survei Opium Afghanistan.

"Laporan baru menunjukkan pembalikan yang mengkhawatirkan dalam upaya untuk memerangi masalah berkelanjutan tentang obat-obatan terlarang dan dampaknya terhadap pembangunan, kesehatan dan keamanan," kata Direktur Eksekutif UNODC, Yury Fedotov dalam sebuah pernyataan yang dirilis un.org.

Akibatnya, dia mendesak masyarakat internasional untuk memberikan dukungan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Afghanistan, termasuk upayan yang penting dalam menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif. Juga untuk mengatasi masalah kesehatan, kemiskinan,dan diskriminasi jender di Afganistan.

Menurut UNODC, produksi yang lebih tinggi terjadi karena peningkatan luas lahan budidaya opium, dan juga hasil panen yang lebih tinggi per hektare. Kenaikan luas lahan terjadi di wilayah Barat di mana hasil rata-rata tumbuh sebesar 37 persen ketimbang wilayah selatan.

Peningkatan produksi ini terjadi pada 84 persen dari total wilayah budidaya opium di Afghanistan. Peningkatan itu berdampak  kuat pada produksi opium nasional.

Hasil opium rata di Afganistan adalah 23,8 kilogram per hektare atau 30 persen lebih tinggi dari 18,3 kilogram per hektare pada tahun 2015.

Pemerintah barus mencapai 355 hektare dalam pemberantasan opium yang dilakukan oleh Gubernur pada tahun 2016. Ada penurunan  91 persen dalam upaya ini dibandingkan tahun 2015 ketika mampu memberantas 3.760 hektare ladang poppy. Pada tahun 2016, pemberantasan berlangsung di  tujuh provinsi,  sementara sebelumnya menjangkau  12 provinsi.

Sebanyak 40 persen dari total produksi opiun nasional Afganistan, tetap berasal dari budidaya di Helmand sebagai provinsi utama, disusul Badghis, Kandahar, Uruzgan, Nangarhar, Farah, Badakhshan dan Nimroz.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home