Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:56 WIB | Selasa, 03 Januari 2017

Merasa Gagal, Wakil PM Libya Mundur

Wakil PM Pemerintah Persatuan Nasional Libya, Moussa Al-Kouni, mengundurkan diri, karena merasa gagal dalam tugas. (Fotio: dari akun Twitter.)

TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM- Satu dari tiga Wakil Perdana Menteri Libya, Moussa Al-Kouni, mengundurkan diri, karena merasa gagal dalam tugas.  Dia mengatakan dalam konferensi pers, hari Senin (2/1) di ibu kota, Tripoli.

Al-Kouni, wakil PM pada pemerintahan nasional Libya yang didukung PBB. Dia mengatakan tidak bisa lagi bertugas, karena kekacauan.  "Saya mengundurkan diri karena saya telah gagal," kata Al-Kouni, yang berasal dari Libya selatan dan dari komunitas minoritas Tuareg pada pemerintahan nasional.

"Kami bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah terjadi pada tahun lalu: drama kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, invasi, pemborosan dana publik ... Terlepas dari sejauh mana kejahatan itu, kita bertanggung jawab," katanya, dikutip AFP.

Libya telah terperosok dalam kekacauan sejak 2011, ketika diktator Muammar Qaddafi digulingkan. Dia terbunuh dalam pertempuran.

Pada bulan Maret tahun lalu, pemerintah nasional yang didukung secara internasional (GNA) dibentuk, dan dimaksudkan untuk menggantikan dua pemerintahan yang bersaingan, satu di Tripoli dan satu di timur jauh negara itu.

Pihak Barat mendukung pemerintahan itu untuk membendung meningkatnya ekstrimisme di Libya dan menghentikan perdagangan manusia di Laut Mediterania yang telah menyebabkan ribuan orang tewas tenggelam.

Ekstrimis dari kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) berupaya mendapat kubu di  Afrika Utara dan memasuki kota Sirte di Libta. Selama delapan bulan telah terjadi pertempuran mematikan di sana.

Meskipun keberhasilan menguasai Sirte, pemerintah (GNA) dinilai gagal untuk menegaskan kewenangan sepenuhnya atas seluruh negeri.

Perdana menteri terpilih, Fayez Al-Sarraj, belum mampu mengamankan mosi percaya di parlemen Libya yang berbasis di Tobruk, di wilayah timur, di mana pemimpin militer pemerintah saingan, Marsekal Khalifa Haftar, juga membangun basisnya.

"Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan masyarakat membuat saya mengundurkan diri ... Saya berjanji untuk meringankan penderitaan mereka, tapi saya tidak berhasil," kata Al-Kouni.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home