Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 08:42 WIB | Selasa, 18 Maret 2014

MH370 Hilang, China Kritik Malaysia atas Minimnya Info

Penjaga keamanan berjaga-jaga di depan gerbang utama kompleks perumahan di mana kapten Zahari Ahmad Shah tinggal. (Foto: AFP)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM  – Malaysia pada Senin (17/3) kembali menuai kritikan dari China atas informasi bertentangan soal pesawat MH370 yang hilang. Info terakhir, kopilot yang melakukan kontak terakhir. Isu pesawat akan digunakan untuk menyerang India juga dikesampingkan.

Media pemerintah China dan pengguna media sosial menyuarakan keraguan info dari Malaysia. Keraguan makin bertambah saat pencarian memasuki hari ke-10.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Sabtu mengumumkan bahwa hilangnya penerbangan Malaysia Airlines itu bisa jadi “disengaja” dan bahwa pesawat tersebut terbang selama beberapa jam setelah berbelok dari jalur penerbangannya yang seharusnya.

Dalam sebuah tajuk utama, surat kabar China Daily bertanya mengapa pengumuman dari Malaysia muncul lebih dari satu pekan setelah pesawat hilang. Mereka bertanya apakah Malaysia memberi tahu semua informasi yang mereka himpun.

“Informasi yang hanya sedikit dan bertentangan dari Malaysia Airlines serta pemerintahnya membuat upaya pencarian menjadi sulit dan keseluruhan insidennya menjadi makin misterius,” tulis surat kabar tersebut.

“Apa lagi yang mereka ketahui dan belum diberitakan kepada dunia ” tanyanya.

Dua pertiga dari penumpang dalam pesawat itu berasal dari China, dan Beijing selalu mengkritik cara Malaysia memberikan informasi – kekhawatiran yang kembali ditegaskan pada Senin saat dugaan bahwa pesawatnya dibajak makin meningkat.

“Sangat penting bahwa celah apa pun yang mungkin dieksploitasi oleh pembajak atau teroris diidentifikasi sesegera mungkin karena kami membutuhkan kebijakan pencegahan selanjutnya untuk menghindari mereka,” tulis China Daily.

Yao Shujie, kepala School of Contemporary Chinese Studies di University of Nottingham, menulis dalam sebuah tajuk utama terbuka di surat kabar pemerintah Global Times bahwa Malaysia “kehilangan otoritas dan kredibilitas” akibat responsnya yang kacau.

“Kurangnya kekuatan nasional dan pengalaman dalam mengatasi insiden membuat pemerintah Malaysia tidak berdaya dan kelelahan dengan membantah semua rumor,” tulis Yao.

Dia menambahkan: “Jika pencarian terus tidak membuahkan hasil meskipun mengikuti informasi baru, Malaysia sebaiknya menyerahkan komandonya kepada operasi pencarian internasional,” tulis Yao.

Kopilot Tersangka?

Komunikasi terakhir dari dalam kokpit pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 dengan menara pengawas dilakukan oleh kopilot, kata CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya.

"Hasil investigasi kami mengindikasikan kopilot yang berbicara," katanya dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama KLIA, Sepang, Senin.

Komunikasi dari kokpit tersebut dilakukan pada pukul 01.19 sementara transmisi ACARS terakhir terjadi pada 1.07, dan seharusnya terkirim setiap 30 menit.

Berbagai spekulasi sebelumnya menduga, salah satu atau dua orang dalam kokpit terlibat dalam hilangnya pesawat MH370 karena kalimat terakhir yang mengindikasikan pesawat dalam kondisi baik-baik saja itu dibuat setelah sistem transmisi ACARS dimatikan.

Sistem ACARS putus setelah pesawat melintasi wilayah Kota Bharu sementara transponder dimatikan setelah pesawat melintasi waypoint Igaru.

Menanggapi pertanyaan mengenai tes psikologi untuk pilot, Ahmad Jauhari mengatakan bahwa tes psikologi merupakan prosedur standar yang harus dilakukan oleh semua pilot.

Pihak MAS saat ini sudah memperkuat dan meningkatkan keamanan penerbangan maskapai, mulai dari titik masuk, katanya.

Sebelumnya, kepolisian Malaysia menganalisis simulator yang ada di rumah pilot pesawat Malaysian Airlines MH370 setelah pada Sabtu (15/3) menggeledah rumah pilot dan kopilot dalam upaya mencari petunjuk hilangnya pesawat tersebut.

Polisi menggeledah rumah pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah di Shah Alam.

Tiga polisi tampak masuk ke rumah tersebut pada pukul 14.40 dan keluar pada pukul 16.45 waktu setempat.

Tidak jelas apakah mereka mengambil sesuatu dari rumah pilot tersebut, namun seorang sumber kepolisian yang dikutip New Strait Times menyebutkan polisi membawa dua buah laptop yang salah satunya berisi data simulator yang ada di rumah Zaharie.

Beberapa jam kemudian, polisi yang sama mendatangi rumah co-pilot Fariq Abdul Hamid dan berada di dalam kediamannya selama sekitar satu jam.

Tidak ada informasi apakah polisi mengambil barang-barang tertentu dari rumah Fariq.

India Bantah Pesawat MH370 akan Lancarkan Serangan 9/11

India pada Senin menolak pernyataan bahwa negaranya bisa saja menjadi sasaran serangan seperti 9/11 oleh pesawat Malaysian Airlines (MAS) yang hilang.

Saat Perdana Menteri Manmohan Singh menjanjikan bantuan maksimal dalam pencarian massif atas pesawat MH370, menteri luar negeri India mengatakan sangatlah vital bahwa misteri atas nasib pesawat itu dijelaskan.

Namun pertanyaan dari jaringan CNN-IBN mengenai pernyataan bahwa pesawat itu dibajak dengan tujuan menerbangkannya ke sebuah kota di India, Menteri Luar Negeri Salman Khurshid menjawab: “Saya rasa kami tidak berpikir sejauh itu.”

Spekulasi itu dipicu oleh mantan deputi menteri luar negeri Amerika Serikat Strobe Talbott yang men-tweet bahwa “arah, kapasitas bahan bakar dan jangkauan saat ini sebagian mengarah pada dugaan rencana pembajakan serangan serupa 9/11 ke sebuah kota di India.”

Komentarnya selama akhir pekan itu secara luas dimuat media India dan Khurshid mengatakan orang-orang membutuhkan jawaban guna meredam kekhawatiran mereka.

“Kami berharap akan sampai pada sebagian kesimpulan baik yang kredibel maupun meyakinkan,” katanya.

Times of India mengatakan sumber keamanan “menepis” gagasan bahwa pesawat bisa saja terbang ke lokasi mana pun yang dekat dengan sebuah pusat urban dan menegaskan bahwa pesawat itu akan terdeteksi oleh sebuah pangkalan angkatan laut di kepulauan Andaman, lebih dari 1.000 km dari daratan India. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home