Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:21 WIB | Sabtu, 16 Mei 2015

Michael Jordan Tuntut Perusahaan Olahraga Tiongkok

Seorang pria melewati toko olahraga Qiaodan di tengah kota Shanghai pada tahun 2012. Michael Jordan menuntut Qiaodan, menuduh perusahaan tersebut menggunakan namanya tanpa izin darinya. (Foto: Reuters)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Michael Jordan akan membawa sengketa merek dagang dengan perusahaan olahraga Tiongkok ke Mahkamah Agung Tiongkok, menurut pengacara bintang bola basket tersebut hari Jumat (15/5), menjadikannya salah satu dari banyak kasus yang menuduh perusahaan lokal meniru merek-merek global dengan ilegal.

Mantan bintang klub bola basket Chicago Bulls menuntut Qiaodan Sports pada tahun 2012, mengatakan bahwa perusahaan pakaian olahraga yang terletak di provinsi Fujian selatan tersebut membangun bisnisnya dengan menggunakan nama Tiongkoknya dan seragam bernomor "23" yang ia kenakan tanpa izinnya.

Awal tahun ini, pengadilan memenangkan Qiaodan atas sengketa merek dagang tersebut, dan keputusan ini baru-baru ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Rakyat Kota Beijing, menurut seorang pegawai firma hukum Tiongkok yang mewakili Jordan.

Jordan akan membawa perkara tersebut ke pengadilan tinggi Tiongkok, menurut juru bicara tim hukum Jordan dalam sebuah email. "Terkait keputusan sengketa merek dagang, kami berniat untuk mengajukan banding ke pengadilan mahkamah agung untuk persidangan ulang," bunyi email tersebut, menambahkan bahwa kasus lain dengan Qiaodan Sports tentang hak nama dagang masih berlangsung.

Jordan dikenal dengan "Qiaodan" di kalangan pencinta bola basket Tiongkok, yang juga merupakan kampung halaman bintang mantan pemain Houston Rockets, Yao Ming.

Ketika ditanya tentang keputusan baru-baru itu, Ren Juan, anggota departemen hukum Qiaodan Sports, mengatakan: "Qiaodan Sports akan menghormati keputusan pengadilan." Ia menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Reuters tidak bisa menghubungi pengadilan Beijing saat ini. Pada 2013, kantor berita yang dioperasikan oleh negara, Xinhua, mengatakan Qiaodan Sports telah menuntut Michael Jordan karena merusak reputasi mereka dan menuntut USD 8 juta (Rp 104 miliar) sebagai kompensasi.

Kasus Jordan adalah salah satu dari beberapa kasus lain yang melibatkan perusahaan asing yang berhadapan dengan kasus merek dagang di Tiongkok.

Apple Inc membayar USD 60 juta (Rp 785 miliar) pada 2012 untuk menyelesaikan kasus merek dagang iPad mereka, sementara media lokal melaporkan bulan lalu sebuah afiliasi produsen sepatu AS New Balance kalah dalam kasus merek dagang terhadap perusahaan lokal.

Jordan, yang bernilai sekitar 1 miliar dolar (Rp 13 triliun) menurut Forbes, adalah pemilik mayoritas tim bola basket Charlotte Hornets dan mempunyai kontrak yang menguntungkan dengan Nike Inc, yang memproduksi sepatu Air Jordan. (voaindonesia.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home