Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:45 WIB | Rabu, 29 April 2015

Museum Nasional Rayakan Hari Jadi ke-237

Perayaan ulang tahun Museum Nasional ke-237. (Foto: museumnasional.or.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Museum Nasional, sebagai museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara merayakan hari jadinya ke-237 pada 24 April 2015. Hari jadi Museum Nasional ke-237 mengangkat tema “Museum Nasional dan Peran Komunitas”.

Kepala Museum Nasional, Intan Mardiana mengatakan, sebagai lembaga pelestarian warisan budaya bangsa, Museum Nasional telah melakukan kajian terkait berbagai aspek teknis permuseuman.

"Dari hasil kajian tersebut, program-program publik Museum Nasional disusun untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada masyarakat, khususnya generasi muda,” katanya saat memberikan sambutan di Gedung Museum Nasional, Jakarta, Jumat (24/4). Program publik tersebut, lanjutnya, diharapkan mampu membangun dan memperkuat karakter bangsa, agar tepat sasaran dan sesuai dengan harapan masyarakat.

“Nantinya, program publik Museum Nasional, akan lebih banyak melibatkan peran komunitas,” kata Intan, misalnya menggandeng komunitas, misalnya budaya Dayak. Dengan menggandeng komunitas, menurut Intan, mereka dapat memperkenalkan langsung budaya yang mereka miliki seperti musik, makanan dan pakaian adat kepada pengunjung.

Selain itu, Museum Nasional juga akan mengeluarkan koleksi sesuai dengan budaya komunitas yang mereka ajak kerja sama.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan, menyampaikan hal serupa terkait pelibatan komunitas.

“Melalui museum, kita bisa belajar dan mengetahui peradaban masa lalu, dan akan belajar bagaimana kita dapat berbuat sesuatu yang baik di masa depan. 237 tahun ini adalah tentang pelibatan komunitas. Tanpa komunitas, museum tidak akan ramai gaungnya di masyarakat,” kata Kacung.

Ia mengatakan, angka 237 pada hari jadi Museum Nasional tahun ini merupakan angka penting. “Saya buka satu kodenya, yaitu angka 7 di belakang 237. Tahun ini Insya Allah di belakang museum, akan berdiri 7 lantai, yang pengerjaannya diperkirakan selesai di akhir tahun ini,” katanya.

Kacung berharap, dengan adanya Festival Museum yang diselenggarakan dalam rangka Hari Jadi Museum Nasional ke-237 tahun, kecintaan masyarakat terhadap museum akan semakin kokoh. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan museum sebagai rumah budaya untuk semua kalangan dalam melakukan berbagai kegiatan kebudayaan.

Rangkaian acara yang berlangsung sejak 21 April hingga 25 Mei 2015, ini antara lain menyajikan antara lain lomba gerak jalan, lomba film pendek, dan lokakarya mainan serta permainan tradisional.

Acara tersebut juga merupakan bagian dari Hari Museum Internasional yang jatuh setiap tanggal 18 Mei, berdasarkan ketentuan Dewan Museum Internasional (ICOM). Museum Nasional , sebagai anggota ICOM juga turut merayakan hari tersebut .

Museum Nasional, berawal dari lembaga bentukan Belanda pada 24 April 1778, yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Lembaga independen tersebut ,didirikan untuk memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang biologi, fisika, arkeologi, sastra, etnologi dan sejarah.

Museum Nasional antara lain memamerkan arca dan keramik nusantara.

Selain dalam negeri, Museum Nasional juga memamerkan koleksi keramik asing , yang menjadi bukti hubungan luar negeri Indonesia dengan negara lain yang sudah terjalin sejak lama.

 Untuk menarik minat pengunjung, di hari jadinya ini, Museum Nasional juga meresmikan sebuah kafe yang terletak di lantai dasar Gedung B. Kehadiran kafe diharapkan dapat menjadikan museum sebagai tempat yang menyenangkan. Kafe ini menyajikan berbagai cemilan dan minuman yang dapat menjadi tempat bersantai para pengunjung museum. (kemdiknas.go.id/Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home