Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 17:29 WIB | Minggu, 24 Juli 2016

Musthafa Aqil Nilai Banyak Dai Hanya Tabligh Tidak Ngaji

Ilustrasi santri baru yang berhasil lolos seleksi penerimaan di Ponpes Tebuireng. (Foto: dok.satuharapan.com/ tebuireng.org)

CIREBON, SATUHARAPAN.COM – Pengasuh Pesantren Kiai Haji Aqil Siradj (KHAS) Kempek KH Musthafa Aqil melihat banyak dai sekarang tidak didukung oleh kapasitas pengetahuan agama yang memadai.

Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari dangkalnya kupasan agama yang disampaikan para dai.

Demikian disampaikan Kiai Musthafa pada pembukaan Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di arena rapat, Pesantren Kempek, Kabupaten Cirebon, hari Minggu (24/7) siang.

Para dai menurut dia harus melihat perjalanan hidup Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menerima wahyu nubuwwah terlebih dahulu, baru wahyu risalah. Rasulullah SAW menyendiri di tempat sepi untuk menerima wahyu nubuwwah. Wahyu ini yang kemudian menjadi bekal penguatan diri. Setelah sekian tahun itu Rasulullah SAW baru menerima wahyu risalah. Wahyu inilah yang menuntut Rasulullah SAW untuk bertabligh.

“Ini tidak pernah khalwat, tidak tahu mengaji, tahu-tahu pakai sorban ceramah,” kata Kiai Mushtafa di tengah sedikitnya 2000 warga NU yang hadir pada pembukaan rapat pleno.

Oleh karenanya ia mengajak segenap hadirin untuk memasrahkan anaknya mondok di pesantren. Dengan mondok, mereka memiliki pengetahuan mendalam perihal Islam dan akan melakukan dakwah dengan pandangan-pandangan keagamaan yang utuh.

“Kalau sekarang, ya mondok dulu. Ngaji dulu. Jangan terlalu sering diganggu. Jadi santri fokus pada mengaji. Kalau sudah matang, baru nanti tabligh,” kata kiai yang juga diamanahi sebagai Rais Syuriyah PBNU. (nu.or.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home