Loading...
BUDAYA
Penulis: Tunggul Tauladan 18:33 WIB | Senin, 02 Maret 2015

Naga Batik Raksasa Pecahkan Rekor MURI

Naga Batik Raksasa dengan panjang 159 meter berhasil memecahkan rekor MURI. Naga ini dipertontonkan dalam Jogja Dragon Festival ke-4 dalam rangka Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-10. (Foto: Tunggul Tauladan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -- Perhelatan Jogja Dragon Festival (JDF) 2015 pada Minggu (1/3) malam di Titik Nol Kilometer berhasil memecahkan rekor dalam kategori Naga Batik Terpanjang Se-dunia. Naga Batik dengan panjang 159 meter tersebut dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan nomor 6.849.

Secara simbolis, Paulus Pangka selaku perwakilan dari MURI menyerahkan piagam pemecahan rekor kepada Soekeno , Manager Muncul Grup selaku penggagas ide untuk pembuatan Naga Batik terpanjang di dunia. Menurut Paulus, Naga Batik sepanjang 159 meter ini mengalahkan rekor sebelumnya, yaitu naga dengan panjang 128,5 meter yang ditorehkan pada 16 Februari 2014 di Semarang.

“Hari ini kita telah memecahkana rekor Replika Naga Batik Terpanjang. Sebelumnya, rekor ini dipecahkan di Semarang pada tanggal 16 Februari 2014, yaitu naga sepanjang 128, 5 meter. Saat ini, rekor tersebut berhasil dipecahkan sebagai rekor dunia, yaitu Replika Naga Batik sepanjang 159 meter,” kata Paulus Pangka selaku perwakilan MURI.

Naga Batik sepanjang 159 meter ini dimainkan oleh 200 personel dari Tentara Nasional Indonesia Angkutan Udara (TNI AU) Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.  Naga ini diarak dalam perhelatan JDF ke-4 yang merupakan acara pembukaan dalam Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang ke-10 yang dihelat oleh Jogja Chinnese Art and Culture Centre (JCACC). PBTY ke-10 yang mengusung tema “Merajut Budaya, Merenda Kebersamaan” ini sendiri dihelat selama 5 hari, yaitu mulai Minggu-Kamis (1-5/3) di Kampung Ketandan, Yogyakarta.

Jogja Dragon Festival

Perhelatan Jogja Dragon Festival (JDF) ke-4 ini tak hanya diisi dengan pemecahan rekor Naga Batik Terpanjang semata, namun juga pawai budaya. Pawai menempuh rute mulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali -  Jalan Malioboro – dan berakhir di Titik Nol Kilometer.

Tak hanya pawai, JDF ke-4 juga diisi dengan lomba memainkan naga (liong). Para peserta lomba naga memperebutkan Piala Raja (Sri Sultan Hamengku Buwono X) dan uang pembinaan dengan total 30 juta. 

Lomba tersebut diikuti oleh 15 liong dari berbagai daerah, yaitu Yogyakarta, Muntilan, Magelang, Temanggung, dan Semarang. Beberapa perkumpulan atau liong yang ambil bagian dalam JDF ke-4 ini, antara lain: Naga Teratai dari Brimob (Yogyakarta), Elang Naga Dari Timur (Magelang), Sembilan Naga (Temanggung), Panca Naga (Muntilan), dan Naga Doreng (Arhanudse 15 Kodam IV/ Diponegoro, Semarang).

Dalam perlombaan tersebut, Naga Doreng dari Arhanudse 15 Kodam IV/ Diponegoro, Semarang tampil sebagai juara pertama, sehingga berhak merebut Piala Raja dan uang pembinaan sebesar Rp. 15 Juta. Sementara itu, juara kedua hingga keenam, masing-masing ditempati oleh Panbers, Naga Selatan, Elang Terbang Dari Timur, Sembilan Naga, dan Nagata. Selain piala, para pemenang juga mendapatkan uang pembinaan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home