Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 01:00 WIB | Sabtu, 14 Juni 2014

Pada Mulanya

Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Pada Minggu Tritunggal yang Mahakudus (15 Juni 2014), kita kembali menyaksikan bagaimana dalam kekekalan-Nya, Allah menciptakan langit dan bumi—”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej. 1:1). Demikianlah sapaan pertama bagi setiap pembaca Alkitab.

Sejatinya, kalimat pertama itu merupakan pintu gerbang ketika seseorang membaca Alkitab. Dan itu pulalah ringkasan iman agama Yahudi, juga agama Kristen karena mengakui Kitab Suci Yahudi (Perjanjian Lama) sebagai Kitab Sucinya.

Iman Kristen menekankan bahwa Allahlah causa prima, penyebab pertama. Allah pencipta, dan di luar diri-Nya adalah ciptaan. Pengakuan iman macam begini sungguh radikal pada zamannya. Pada masa itu, juga masa kini, tak sedikit orang beranggapan setiap benda memiliki kuasa karena memiliki dewanya masing-masing. Pengakuan iman ini—pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi—menyatakan dengan jelas dan lugas bahwa semua hal di luar Allah adalah ciptaan. Itu berarti, manusia pun ciptaan Allah.

Dalam Mazmurnya, Daud berseru: ”Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!” (Mzm. 8:1). Daud pun menutup mazmurnya dengan kalimat yang sama. Dan ini jugalah pengakuan iman Daud, yang mengakui Yahwe sebagai Tuhan—sebagai Tuan. Serentak dengan pengakuan itu, nyata pulalah bahwa Daud, raja Israel, mengakui diri sebagai hamba.

Relasi Tuhan dan hamba itu logis. Kala seseorang menyapa pihak lain sebagai Tuan, pada saat itu pulalah dia menempatkan dirinya dalam posisi yang lebih rendah. Sewaktu menyebut Allah, Sang Pencipta, sebagai Tuhan, secara tidak langsung—dan merupakan keniscayaan—kita menganggap diri hamba.

Nah, dalam mazmurnya itu, Daud menegaskan bahwa pusat keagungan adalah Tuhan, bukan manusia. Allahlah pusat penyembahan manusia. Masalahnya, yang kerap terjadi, bukan Allah yang disembah, tetapi manusia.

Dan lebih sering lagi, diri sendirilah yang disembah.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home