Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 20:18 WIB | Kamis, 12 Maret 2015

Pemeriksaan Tim Angket DPRD kepada TPAD Berlangsung Alot

Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah sebelum bertemu tim angket di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Kamis (12/3). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tim hak angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hari ini, Kamis (12/3) memanggil Tim Penyusunan Anggaran Daerah (TPAD). Tim hak angket yang diketuai oleh Ongen Sangaji dari Fraksi Hanura memulai penyidikannya terhadap TPAD kurang lebih pukul 11.00 WIB.

Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah yang menjabat sebagai ketua TPAD bersama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) pun langsung dihujani pertanyaan oleh tim angket.

Di hadapan tim angket Sekda menjelaskan kronologi dikirimnya berkas anggaran pendapatan dan belanja (APBD) ke Kementerian Dalam Negeri. Sekda memaparkan, APBD yang dikirim ke Kemendagri ialah bentuk e-budgeting, namun telah dilakukan penyempurnaan melalui pembahasan dengan DPRD.

Namun, Ongen dan  jajaran tim angket mengatakan tahapan perencanaan dan pembahasan RAPBD 2015 diakui tidak berjalan ideal karena eksekutif dianggap melenceng dari prosedur. Berkas yang dikirim ke Kemendagri pun diyakini tim angket adalah berkas yang tak sesuai dengan hasil pembahasan DPRD. Tim angket juga menduga adanya indikasi dokumen RAPBD 2015 yang dikirim ke Kemendagri adalah dokuman yang bukan disetujui bersama baik eksekutif maupun legislatif. Selanjutnya, KUAPPA (Kebijakan Umum APBD dan dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran) diakui tidak terperinci dengan jelas.

Sementara itu, Sekda menampik pernyataan dari tim angket.

“Kami berkeyakinan sesuai kapasitas yang ada pada saya‎ bahwa yang kami kirim hasil dari sistem e-budgeting yang sudah dapat masukan dari surat-surat yang kami terima itu sudah sangat maksimal. Ada baiknya besok setelah kami kirim kepada para anggota dewan yang terhormat khususnya yang ada di tim angket, tolong ditengok apakah aspirasi yang ada di dalam buku putih (berkas APBD, Red) ini sudah masuk. Saya yakin ada aspirasi dari anggota dewan yang masuk dalam sistem e-budgeting,” ujar Saefullah.

Penyidikan sempat berjalan alot dan sempat diskors.

“Ini bisa sampai subuh, sekarang babak satu, kita lanjutkan setelah skors 40 menit,” ujar Ongen.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home