Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:12 WIB | Senin, 13 Februari 2017

Pemerintah Sedang Membuat Program Cabai Bubuk

Ilustrasi. Pedagang bumbu masakan mengemas sambal ke dalam kantung plastik di pasar Setonobetek Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (7/2). Pedagang terpaksa menaikan harga berbagai jenis sambal hingga 50 persen dari harga normal guna mensiasati tingginya bahan baku berupa cabai yang harganya kembali merangkak naik. (Foto: Antara/Prasetia Fauzani)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan salah satu cara untuk menekan harga cabai rawit yang sedang melambung tinggi di berbagai daerah adalah dengan mempermudah distribusi barang.

"Ke depannya harus lebih tertib dan lebih teratur, supaya bisa mengantisipasi agar jangan terjadi seperti ini," kata Darmin di Jakarta, hari Senin (13/2).

Darmin mengatakan, kelangkaan pasokan cabai rawit saat ini, selain disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat dan faktor cuaca, juga akibat distribusi cabai rawit yang belum sepenuhnya merata.

Menurut dia, masih ada daerah yang mempunyai surplus atau kelebihan pasokan cabai rawit, namun barang itu tidak bisa tersalurkan ke daerah yang mengalami kekurangan suplai.

"Tentu yang bisa dilakukan adalah mencari dari daerah yang ada surplus, kemudian membawa ke daerah yang kekurangan. Yang melakukan itu kan pedagang," ujar Darmin.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk tidak lagi bergantung sepenuhnya dengan cabai rawit dan mulai mencari alternatif pengganti produk pangan tersebut dalam kondisi saat ini.

"Memang seharusnya dari awal kita mulai membiasakan masyarakat, bukan cuma cabai rawit, tapi yang lain juga, jangan harus yang segar melulu," ungkap Darmin.

Darmin mengatakan, pemerintah sedang berupaya untuk mengatasi masalah cabai, dengan membuat program cabai bubuk yang secara kualitas rasanya tidak jauh berbeda dengan cabai merah.

Saat ini, kenaikan harga cabai rawit sedang berlangsung di berbagai daerah, seperti di Bandar Lampung, Nunukan, Madiun, Sumenep, Palu dan Jember, dengan harga rata-rata sebesar Rp 90.000 sampai Rp 130.000 per kilogram.

Meski inflasi Januari dipengaruhi oleh faktor "administered prices", namun cabai rawit menjadi salah satu bahan pangan yang mengalami kenaikan harga dan menjadi salah satu penyumbang inflasi tinggi pada Januari. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home