Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:24 WIB | Sabtu, 23 Januari 2016

Peneliti UI Menciptakan Pendingin Udara Tenaga Matahari

Peneliti UI menciptakan pendingin udara tenaga matahari. (Foto: ui.ac.id)

DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Peneliti UI, telah banyak menghasilkan penelitian inovatif, yang menjadi solusi untuk bangsa. Salah satunya adalah Solar Thermal Cooling System (STCS),  yang merupakan sistem pendingin ruangan pertama di Indonesia, yang menggunakan tenaga panas sinar matahari.

Penelitian, yang digagas oleh Prof Muhammad Idrus Alhamid dari Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik UI ini, kini telah memasuki tahun keempat  semenjak awal penelitiannya di tahun 2012.

“Untuk tahun keempat ini akan fokus pada masalah analisis data, terhadap pengoperasian mesin Solar Thermal ini,” kata  Idrus, Senin (18/1).

Tahun pertama penelitian Solar Thermal ini, berfokus pada perhitungan visibilitas penelitian, lalu dilanjutkan di tahun kedua dengan membuat detail desain mesin.

Tahun ketiga, merupakan tahun terpenting, karena pembangunan dan instalasi sistem mesin dibangun.

Kini wujud nyata mesin pendingin tersebut sudah dapat dilihat di halaman belakang Departemen Teknik Mesin FTUI, memberikan fungsi pendingin bagi gedung Gedung Manufacturing Research Center di FTUI.

Proses selanjutnya, pada tahun keempat  ini adalah,  melakukan proses analisa data kinerja mesin pendingin STCS ini.

Proses analisa data ini akan dilakukan bersama-sama antara FTUI, Universitas Waseda, Enviroment and Energy Network Net Jepang, dan T B Brain Center Co Ltd, serta pihak-pihak yang terlibat lainnya.

Hasil analisa data yang dilakukan, menunjukkan penggunaan STCS dapat mengurangi konsumsi listrik dan emisi CO2.

Sebagai gambaran uji coba yang dilakukan di FT menunjukkan, dengan menggunakan mesin ini, tenaga listrik yang dibutuhkan dari sebuah bangunan yang berkapasitas 281 kW hanyalah sebesar 20 kW.

Ini sangat berbeda dengan penggunaan sistem pendingin konvensional, yang membutuhkan daya listrik sebesar 70 kW.

Hasil analisa juga menyimpulkan, adanya penghematan emisi CO2 lebih dari 40 ton per tahun. STCS ini juga sangat cocok diterapkan di Indonesia, karena intensitas cahaya matahari yang sangat melimpah. (ui.ac.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home