Loading...
INDONESIA
Penulis: Kartika Virgianti 09:51 WIB | Sabtu, 25 Oktober 2014

Penyandang Dana Pendemo Ahok Mulai Kekurangan Uang

Penyandang Dana Pendemo Ahok Mulai Kekurangan Uang
Forum Betawi Bersatu (FBB) melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota, menentang Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo. (Foto: Prasasta Widiadi).
Penyandang Dana Pendemo Ahok Mulai Kekurangan Uang
Front Pembela Islam (FPI) melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota, menentang Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.
Penyandang Dana Pendemo Ahok Mulai Kekurangan Uang
Forum Betawi Bersatu (FBB) melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota, menentang Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.
Penyandang Dana Pendemo Ahok Mulai Kekurangan Uang
Forum Betawi Rempug (FBR) melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota, menentang Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Plt. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku prihatin atas sikap para pendemo di depan gedung Balai Kota dan di depan gedung DPRD, pasalnya, itu adalah salah satu bentuk premanisme di Jakarta.

“Nah ini yang saya katakan, saya lebih suka orang demo saya itu tiap hari. Saya tahu karena saya sudah dapat banyak laporan intel. Saya juga sudah tahu siapa yang biayain. Saya sebetulnya pengen menolong orang-orang yang demo itu, karena yang mengongkosi mereka sudah payah nih, seminggu sekali. Padahal targetnya kan setiap hari, hehehe,” laki-laki yang akrab disapa Ahok ini berkomentar setengah bercanda di sela-sela pengarahannya kepada SKPD dan UKPD (Satuan/Unit Kerja Perangkat Daerah) terkait pokok-pokok kebijakan anggaran tahun 2015, di Ruang Pola Bappeda Gedung Blok G, Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (24/10). 

Menurut dia, Indonesia ini lucu, orang makin dizalimi (difitnah, Red), makin ‘ngetop’. Oleh sebab itu, Pemprov DKI tidak boleh kalah dengan bentuk premanisme semacam itu.

Seperti diketahui, aksi demonstrasi tersebut dilakukan oleh ormas FPI dan FBB, dengan alasan karena Basuki (Ahok) adalah seorang Kristen, dan dari suku Tionghoa, yang ditambah dengan alasan bahwa Basuki arogan dari cara bicaranya. Aksi demo tersebut pada Kamis (24/10) dilakukan di depan gedung Balai Kota, dan pada Jumat (25/10) dilakukan di depan gedung DPRD DKI Jakarta.

“Saya sebetulnya kasihan sama orang yang demo, bayarnya cuma bisa seminggu sekali, kalau bisa saya ingin bantu kasih mereka uang. Jadi kita tidak boleh kalah sama premanisme di Jakarta," ujar dia.  

“Saya sudah katakan pada Pak Jokowi (mantan Gubernur DKI, Red), jangan khawatir, back up saya polisi dan jaksa, bisa dibilang bahwa pimpinan DKI ini adalah preman resmi, godfather, karena saya bisa menggunakan senjata resmi dengan perantara aparat resmi, dan saya temannya ‘presiden’, istri saya temannya ‘Bu Presiden’ juga, hati-hati lho, jadi saya juga bisa kerjain kamu,” Basuki menambahkan.

Dia pun kemudian menganalogikan Kepala Dinas Pendidikan DKI jakarta, Lasro Marbun yang pernah menyampaikan niatnya mengundurkan diri, lantaran tidak tahan menghadapi premanisme dalam birokrasi. Akan tetapi, Basuki tetap mempertahankan Lasro, karena menurut dia, justru premanisme itu harus dilawan.

Bagi Basuki, selama pejabat itu bekerja di jalan yang benar, tidak perlu takut. Bahkan, dirinya berani menantang pihak penegak hukum untuk memeriksa harta kekayaannya, termasuk segala yang dia gunakan untuk keperluannya, misalnya mobil.

“Sampai sekarang pelaporan harta saya beres, makanya saya berani menantang orang (aparat, Red) untuk periksa pajak saya, semua mobil yang saya pakai punya Pemda DKI,” kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home