Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 13:51 WIB | Sabtu, 21 November 2015

PM Malaysia: Negara Islam Bertanggung Jawab Ungkap Kebohongan ISIS

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak (Foto: Reuters)

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk melawan Islamis ekstrem, dan mengatakan tindakan barbar yang mereka pertunjukkan tidak mewakili agama atau ras mana pun. Ia juga mengatakan adalah tanggung jawab negara-negara berpenduduk mayoritas Islam untuk mengungkap kebohongan ideologi propaganda Islamis ekstrem tersebut.

Najib mengatakan hal itu ketika membuka Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, (19/11), saat dunia dibayangi oleh berbagai aksi serangan dari kelompok Islamis ekstrem di berbagai belahan dunia.

Hari Jumat (18/11) militan Islamis ekstrem membunuh 19 orang di sebuah hotel di Mali sebelum pasukan komando Mali menyerbu bangunan tersebut dan menyelamatkan 170 orang. Sebagian besar dari sandera adalah orang asing. Pekan lalu, militan ISIS membunuh 129 orang dalam serangkaian serangan di Paris.

ISIS adalah singkatan dari Irak, Syria, Islamic State atau Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS). Dalam pidatonya, Najib tidak secara spesifik menyebut ISIS, tetapi tidak diragukan lagi salah satu kelompok ekstremis yang dia maksud adalah kelompok itu. Pekan lalu pihak kepolisian Malaysia mengungkapkan sejumlah pemimpin negara itu berada dalam daftar yang ingin diculik ISIS.

"Para pelaku perbuatan pengecut dan barbar itu tidak mewakili ras, agama atau keyakinan mana pun, tidak seharusnya kita membiarkan mereka untuk mengklaim boleh melakukannya, "kata Najib, seperti dilaporkan oleh Reuters hari Sabtu (19/11)

"Mereka adalah teroris dan harus dilawan sebagai teroris, dengan kekuatan penuh yang diperbolehkan hukum."

Malaysia telah mengerahkan  langkah-langkah keamanan yang luar biasa di sekitar Kuala Lumpur seiring dengan tibanya para pemimpin dari 18 negara, termasuk Presiden AS Barack Obama, untuk menghadiri pertemuan puncak KTT ASEAN dan negara-negara mitranya, mulai akhir pekan ini.

Obama mengatakan pada hari Sabtu (19/11) serangan Hotel Mali memperkuat tekad AS dan sekutu-sekutunya, yang akan tanpa henti  memerangi mereka yang  menargetkan warga negaranya dan tidak akan memberi kesempatan kepada para militan itu untuk memiliki tempat berlindung.

"Dengan sekutu dan mitra, Amerika Serikat akan tanpa henti melawan  mereka yang menargetkan warga kami," kata Obama dalam pidato pembukaan pertemuan para eksekutif bisnis ASEAN. "Kami akan terus membasmi jaringan teroris. Kami tidak akan membiarkan pembunuh ini memiliki tempat yang aman."

Najib dalam  pidatonya mengatakan ia sebetulnya bermaksud untuk membuka pertemuan puncak itu dengan berbicara tentang  komunitas ekonomi  ASEAN, yang beranggotakan 10 negara dari negara Asia Tenggara yang berencana meluncurkan zona perdagangan bebas di wilayah dengan penduduk  622 juta orang dan output ekonomi gabungan US$ 2,5 triliun.

"Tapi peristiwa beberapa hari dan minggu belakangan ini telah melemparkan bayangan atas kita semua," katanya.

Ia mengatakan negara-negara mayoritas Islam seperti Malaysia memiliki tanggung jawab untuk mengekspos kebohongan  "ideologi propaganda" yang disebarkan oleh ekstremis ini yang merupakan penyebab kekerasan sadis.

Malaysia telah mengumumkan  menyiapkan sebuah pusat pesan "kontra-terrrorisme"  menggunakan media sosial dan piranti pesan lainnya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home