Loading...
DUNIA
Penulis: Ignatius Dwiana 10:44 WIB | Kamis, 11 Juli 2013

Politisi Turki Mendesak Erdogan Belajar dari Mesir

(Ilustrasi Gulf News)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - “Erdogan harus mengambil pelajaran dari nasib Morsi dan menerima bahwa kekuasaan (politik)  tidak dapat dipertahankan dengan menekan kehendak oposisi,” kata Pemimpin Partai Republik Rakyat (Cumhuriyet Halk Partisi, CHP), Kemal Kilicdarohlu. Demikian seperti dilansir dari situs Fars News.

Dia mencatat bahwa kudeta militer di Mesir berhasil hanya karena Mhammed Morsi mengabaikan kehendak lawan-lawannya dan warga Mesir lainnya.

Kilicdarohlu memperingatkan Erdogan untuk menghindari bualannya tentang dukungan rakyat yang semakin besar di masa lalu, “Morsi juga menikmati suara  dan dukungan besar rakyat Mesir,  dan tetapi dia mendekati masalah negaranya seperti Fir’aun dan Erdogan dan memutuskan untuk mengabaikan oposisi untuk memenangkan beberapa suara, dan kita semua menyaksikan bahwa dia hanya bisa berdiri selama satu tahun.”

“Saya meminta Erdogan untuk berhenti meniru Firaun dan percaya bahwa perwujudan demokrasi tidak hanya dalam menghitung kotak suara karena kekuasaan politik bertanggung jawab terhadap semua warga negara dan dia tidak dapat hanya jadi perdana menteri atau presiden mereka yang telah memilih dia,” tambahnya.

Pada hari Jumat, Erdogan mengutuk intervensi militer menggulingkan Morsi, dan mengkritik Barat karena gagal mengutuk kudeta itu.

Perdana Menteri Turki menunjuk kudeta sejarah negaranya, memperingatkan bahwa pemberontakan militer itu terbayar dengan harga yang mahal. Setelah berhari-hari protes anti pemerintah besar-besaran di Mesir, militer menggulingkan Presiden Mohammed Morsi.

Rabu lalu dalam sebuah pidato di televisi negara, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, panglima militer Mesir, mengumumkan bahwa Morsi tidak lagi berkuasa.

Polisi kemudian mulai menangkapi para pembantu kunci presiden dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin. Jenderal Abdel Fattah al-Sisi juga membekukan konstitusi, mengatakan bahwa pemilihan parlemen baru akan diadakan.

Para panglima militer menyatakan Ketua Mahkamah Konstitusi, Adly Mansour sebagai presiden sementara.

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home