Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:19 WIB | Minggu, 10 November 2013

Presiden Intruksikan Investigasi Kecelakaan Helikopter MI-17

Helikopter MI 17 TNI AD. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran terkait untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan helikopter milik TNI AD MI-17 yang jatuh di sekitar Desa Apoping, Kecamatan Bahau Ulu, Kabupaten Malinau, perbatasan Kalimantan – Malaysia pada Sabtu (9/11).

"Presiden minta dilakukan investigasi apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut," kata Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha seusai rapat kabinet terbatas yang diselenggarakan secara mendadak di Ruang Tamu, Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11).

Julian menyebutkan, investigasi perlu dilakukan karena pesawat helikopter MI-17 itu terbilang masih baru, yakni buatan tahun 2010.

"Masih terlalu dini bagi kita untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya helikopter MI-17 yang bisa dikatakan relatif baru tersebut. Karena itu diperintahkan untuk dilakukan investigasi mengenai apa yang menjadi penyebab jatuhnya helikopter tersebut," terang Julian.

Mengenai para korban dalam musibah kecelakaan itu, Julian mengatakan, Presiden ingin agar mereka yang meninggal dalam tugas negara di daerah perbatasan Kalimantan tersebut diberikan bantuan kemanusiaan atau simpati kepada keluarga korban yang terdiri dari unsur TNI dan sipil.

Selain itu, Presiden juga meminta agar segera dilakukan proses penanganan dan evakuasi terhadap para korban dalam kecelakaan yang mengakibatkan 13 korban jiwa meninggal dunia, dan 6 orang luka-luka itu. “Presiden minta proses evakuasi terus dilanjutkan,” ungkap Julian.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya prajurit TNI dan warga sipil dalam kecelakaan pesawat helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh di Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11).

“Mereka tengah mengemban tugas pembuatan pos perbatasan. Semoga keluarga TNI dan korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, yang diunggahnya pada Sabtu malam.

Sebagaimana diketahui pesawat helikopter MI-17 milik TNI AD jatuh di sekitar Desa Apoping, Kecamatan Bahau Ulu, Kabupaten Malinau, Sabtu (9/11). Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Rukman Ahman mengatakan, heli tersebut mengangkut bahan bangunan untuk pendirian pos di kawasan tersebut. "Pesawat mengangkut personel TNI AD dan sejumlah pekera," kata Rukman.

Saat jatuh, pesawat ini membawa 19 penumpang termasuk kru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 orang dipastikan meninggal. Sedangkan enam lainnya selamat. Baik korban meninggal maupun selamat telah dievakuasi ke kota Tarakan, dengan menggunakan pesawat helikopter.

Mereka yang selamat adalah Sertu Joko (TNI), Praka Siburian (TNI) Mendan Bilung (sipil), Albert Daud (sipil), Fredy Usang (sipil) dan Desem Njuk (sipil).

Sedangkan korban meninggal adalah empat prajurit TNI AD, yaitu kru helikopter atas nama Kapten CPN Wahyu Ramdan, Lettu CPN Agung Budiarjo, Lettu CPN Rokhmat, . Serka Aan Zidam,  dan satu orang anggota Batalion Zipur Kodam VI Mulawarman bernama Kapten CZI Sardi.

Adapun delapan korban dari sipil adalah: 1. Desi (Tarakan); 2. Wahyu (Tarakan); 3. Bilung Lengkang (Apauping-Malinau); 4. Lingling (Apauping-Malinau); 5. Asun (Apauping-Malinau); 6. Sam (Apauping-Malinau); 7. Gring Bilung (Apauping-Malinau); dan 8. Hirodis (Apauping-Malinau). (Setkab)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home