Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 12:49 WIB | Rabu, 06 Januari 2016

Presiden Minta Proyek Infrastruktur 2016 Serap Tenaga Kerja

Ilustrasi. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (kanan), saat berbincang dengan Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), dalam rapat terbatas membahas kemanan dan hak asasi manusia (HAM) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Selasa (5/1). (Foto: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menitipkan tiga pesan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) beserta jajarannya dan para kontraktor saat menyaksikan Penandatanganan Kontrak Proyek Infrastruktur Kementerian PU Pera Tahun 2016.

Salah satunya, Presiden Jokowi berharap proyek di tahun 2016 berjalan padat karya dan mampu mendorong penyerapan tenaga kerja. Sebab, Kementerian PU Pera telah mendapatkan alokasi anggaran sebesar 104 triliun rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

"Saya titip beberapa hal, ini untuk Pak Menteri, Dirjen dan Kontraktor. Yang pertama kita ingin buka lapangan kerja. Angka 104 triliun rupiah yang ada di Kementerian PU Pera ini akan buka lapangan kerja besar sekali. Oleh sebab itu saya titip pertama usahakan proyek ini padat karya. Dorong agar ini banyak serap tenaga kerja," kata Presiden Jokowi saat menyaksikan Penandatanganan Kontrak Proyek Infrastruktur Kementerian PU Pera Tahun 2016, di Kantor Kementeri Kementerian PU Pera, Jakarta Selatan  hari Rabu (6/1).

Penandatanganan Penandatanganan Kontrak Proyek Infrastruktur Kementerian PU Pera Tahun 2016 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, karena biasanya, penandatanganan kontrak proyek infrastruktur Kementerian PU Pera dilangsungkan triwulan kedua atau semester pertama setiap tahun.

Menurut Presiden Jokowi, perubedaan itu dilakukan agar tidak menjadi penghambat kinerja penyerapan anggaran dan pembangunan nasional. "Yang tadi tanda tangan kontrak, artinya hari ini tanda tangan, besok sudah harus kerja. Pola baru seperti ini yang sering saya dorong, akan saya tekankan ke seluruh kementerian. Saya bahagia sekali di Kementerian PU, hari ini sudah bisa mulai seperti yang 4-5 bulan lalu, kontrak harus dimulai di awal Januari, pekerjaan dimulai awal Januari," katanya.

Pesan Presiden Jokowi yang kedua adalah meminta Kementerian PU Pera memaksimalkan penggunaan jasa kontraktor lokal dalam menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur. Minimal, jasa kontraktor lokal di daerah bisa mencapai angka 90 persen.

"Kalau terpaksa kontrak nasional subnya kontraktor lokal. Kenapa? Saya ingin peredaran uang semakin banyak di desa, jangan lagi mampir sebentar, ketarik lagi ke Jakarta," imbuh Jokowi.

Pesan terakhir,, Presiden Jokowi meminta Menteri PU Pera (Basuki Hadimuljono) menekankan penggunaan bahan baku lokal untuk setiap proyek yang dikerjakan. Jokowi ingin meminimalisir penggunaan bahan baku impor.

"Saya minta kontraktor ini diarahkan ya Pak Menteri, agar penggunaan lokal konten, ini diutamakan, jangan sedikit-sedikit impor, setop itu. Syukur bisa semua barang lokal. Enggak ada lagi nanti beli pipa harus impor, ada di Batam pabrik pipa. Ada lagi buat jembatan baja impor, di sini punya KS," katanya.

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan agar tahun 2016 ini pembangunan infrastruktur di dalam negeri banyak dilakukan dengan menggunakan produk dalam negeri. "Jangan sedikit- sedikit impor," kata Presiden Jokowi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home