Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:21 WIB | Senin, 07 Desember 2015

Tiga Kelemahan Indonesia: Infrastruktur, Birokrasi dan Suku Bunga

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI Sofjan Wanandi. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI, Sofjan Wanandi, memgungkapkan ada tiga kelemahan yang dimiliki Indonesia sehingga sulit untuk bersaing dengan negara lain yaitu infrastruktur, birokrasi dan suku bunga yang masih tinggi.

"Kita mengetahui kelemahan-kelemahan kita yang sedang dicoba untuk dicari jalan keluarnya oleh pemerintah. Yang pertama adalah infrastruktur yang membuat biaya logistik kita menjadi mahal. Kita sempat terlena dengan harga komoditas yang tinggi pada zaman SBY ( Susilo Bambang Yudhoyono). Namun itu tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur untuk menurunkan biaya logistik kita. Ini yang menjadi prioritas pemerintah sekarang," kata Sofjan dalam CEO's Apindo Gathering di JS Luwansa Ballroom 1 Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, hari Senin (7/12).

Kemudian, permasalahan yang kedua adalah birokrasi yang rumit, lama dan mahal. Belum lagi ditambah dengan masalah lainnya yaitu korupsi. Masalah birokrasi inilah yang sedang diatasi oleh pemerintah melalui paket-paket kebijakan ekonomi seperti izin investasi tiga jam yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Lalu masalah yang ketiga adalah masih tingginya tingkat suku bunga di Indonesia.

Menurutnya, saat ini pengusaha dan pemerintah harus saling bersinergi dan tidak saling menyalahkan. Dia mengingatkan pengusaha sudah harus menyiapkan diri karena awal tahun 2016 Indonesia sudah mulai masuk dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pakta perdagangan bebas dengan Eropa (CEPA) dan dua tahun lagi dengan negara-negara anggota Trans-Pacific Partnership.

"Harga komoditas dan jumlahnya sudah turun lebih kurang 50 persen. Kita sudah tidak bisa mengandalkan sektor ini lagi. Sudah waktunya kita memikirkan bagaimana kita bekerja sama antara pengusaha dan pemerintah," kata dia.

"Tahun depan kita sudah masuk MEA ya kita harus jadi. Kemudian ekonomi partnership dengan Eropa dan dua tahun lagi dengan TPP. Yang paling penting kita menyiapkan diri. Pengusaha jangan manja dan harus bisa survive."

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home